Untuk Mahasiswa Tiongkok, Unesa Siapkan Program Kuliah Khusus

Pendidikan757 views

Inionline.id – Universitas Negeri Surabaya (Unesa) menjalin kerja sama dengan Yuanli International Education. Terdapat lima kategori kerja sama dengan sistem investasi berbeda-beda.

“Unesa bersama tiga kampus lain di Indonesia masuk skema kerja sama dengan Yuanli International Education,” ucap Wakil Rektor Bidang I Unesa, Madlazim, dikutip dari laman unesa.ac.id, Senin, 23 Oktober 2023.

Dia menyebut ada beberapa program yang bakal direalisasikan dalam waktu dekat. Misalnya, program akademik internasional 3+1 yang terdiri atas kerja sama rekognisi pembelajaran lampau atau RPL/kredit transfer internasional melalui jalur kerja sama U-to-B dengan Yuanli International Education.

Wakil Rektor bidang IV, Siti Nur Azizah, memaparkan melalui kerja sama skema 3+1 ini, mahasiswa Tiongkok yang telah menempuh pendidikan Diploma 3 (D3) dapat melanjutkan studi penyetaraan Sarjana di Unesa selama 1 tahun.

Unesa akan menghitung konversi atau rekognisi kredit yang telah ditempuh di Tiongkok dan mahasiswa akan menempuh kredit sisanya di Unesa, termasuk penyelesaian tugas akhir sebagai syarat lulus sarjana.

“Kami ada sekitar 28 prodi S-1 yang siap menerima mahasiswa internasional dari Tiongkok, terutama program studi yang telah terakreditasi baik sekali dan internasional. Program ini dimulai pada Semester Genap 2023/2024,” ucap guru besar Ilmu Hukum dan Bisnis Halal itu dikutip dari laman unesa.ac.id, Senin, 23 Oktober 2023.

Kepala UPT Confucius Institute, Sueb, mengatakan untuk merealisasikan kerja sama tersebut Unesa sudah melakukan beberapa persiapan. Seperti penyusunan kurikulum bagi program akademik internasional, penyiapan sarana dan prasarana asrama bagi mahasiswa internasional, termasuk rencana pembangunan asrama, kantin, dan sarana dan prasarana perkuliahan.

Pada program ini, mahasiswa internasional juga bisa belajar tentang kelas budaya dan Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA). Selain itu, juga ada field trip program yang akan membawa mahasiswa menikmati pariwisata di Surabaya dan sekitarnya.

“Dari beberapa kampus yang bekerja sama dalam skema ini, Unesa dianggap paling siap untuk memulai program ini pada semester Genap. Dari sisi akademik, Unesa telah terdaftar dalam perguruan tinggi mitra resmi dan diakui di Chinese Service Center for Scholarly Exchange (CSCSE), Kementerian Pendidikan Tiongkok,” papar Sueb.

Dia mengatakan dengan status kepastian legalitas Unesa bagi Pemerintah Tiongkok calon mahasiswa internasional dari Tiongkok lebih nyaman dan yakin untuk melanjutkan studi di Unesa.

“Yuanli International Education berharap kepada Unesa sebagai key partner bisa mengembangkan kerja sama skema 3+1 ini ke jenjang magister dan doktoral, sehingga mahasiswa yang telah menyelesaikan studi 1 tahun di Unesa bisa lanjut studi lagi di Unesa,” ujar Sueb.

Selain itu, beberapa kerja sama internasional lain dengan institusi di Tiongkok yang tengah diinisiasi Unesa, seperti kerja sama skema 1+1+1 yang menjunjung tinggi skema DUDI dengan Wuhan Polytechnic University di Wuhan, Hubei.

Melalui skema ini, mahasiswa Tiongkok bisa kuliah 1-2 tahun di Unesa, kampus mitra di Tiongkok, dan 1 tahun di industri Tiongkok. Selain itu, adapula skema kerja sama double degree 2+2 di Unesa dan perguruan tinggi Tiongkok, serta program peningkatan kompetensi bagi guru dan dosen Indonesia di Tiongkok.

Indonesia dan Tiongkok menjalin kerja sama dan menghasilkan kesepakatan investasi di berbagai sektor, termasuk sektor pendidikan. Kerja sama ini melibatkan sejumlah perguruan tinggi di Indonesia, salah satunya Unesa yang manandatangani kerja sama dengan di Indonesia Convention Exhibition, BSD, Tangerang pada Sabtu, 21 Oktober 2023.

Kerja sama investasi pendidikan ini ditekan langsung CEO Yuanli Education, Lisa Wang, dan Rektor UNESA yang diwakili Wakil Rektor Bidang I Madlazim; Wakil Rektor Bidang IV Siti Nur Azizah; dan Kepala UPT Confucius Institute.

“Alhamdulillah, Unesa kembali mendapat kepercayaan sebagai bagian dari implementasi program kerja sama antara Indonesia dan Tiongkok di bidang pendidikan,” kata Madlazim.