Tahun Depan Kemendikbudristek Kebut Setengah Juta Mahasiswa Ikut MBKM Mandiri

Pendidikan457 views

Inionline.id – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) terus mengebut 500 ribu mahasiswa mengikuti Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Mandiri tahun depan. Mahasiswa yang terlibat dalam MBKM Mandiri dari 2020 sampai dengan 2022 tercatat sebesar 241 ribu, sedangkan pada 2023 saja tercatat 257 ribu mahasiswa.

Sementara itu, sebanyak 576 perguruan tinggi menjalankan MBKM Mandiri pada 2022 menjadi 921 perguruan tinggi pada 2023 atau tumbuh 60 persen dalam setahun. Kepala Bidang Kampus Merdeka Mandiri (KMM), Dessy Aliandrina, mengatakan data tersebut diperoleh dari Survei MBKM Mandiri oleh KMM pada September 2023, menyusul survei serupa pada 2022.

“Dari sisi jumlah mahasiswa yang terlibat, tahun 2023 saja melebihi akumulasi selama 2020-2022,” ujar Dessy dalam acara Multi Stakeholder Dialogue (MSD) MBKM Mandiri di Gedung Bank Indonesia Gorontalo dalam keterangan tertulis, Selasa, 10 Oktober 2023.

Dessy mengatakan pertumbuhan ini disebabkan internalisasi MBKM Mandiri oleh KMM, Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), dan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI).

Dia menyebut untuk mengejar target 500 ribu mahasiswa ikut MBKM Mandiri tahun depan, KMM, Belmawa, dan LLDIKTI terus melakukan sosialisasi, Bimbingan Teknis (Bimtek), MSD, dan akan disusul dengan pendirian Klinik MBKM di 16 wilayah LLDIKTI di Indonesia. Sosialisasi adalah pengenalan umum mengenai MBKM, khususnya MBKM Mandiri.

Peserta diharapkan dapat memahami filosofi, dasar hukum, dan perlunya MBKM Mandiri dengan mengikuti sosialisasi. Bimtek ditujukan kepada kalangan perguruan tinggi yang sudah memahami seluk beluk MBKM tetapi masih membutuhkan bimbingan teknis pelaksanaannya.

Bimtek berfokus pada bagaimana perguruan tinggi bisa melakukan relaksasi kurikulum dan bagaimana mendesain kurikulum MBKM.

Sementara itu, MSD adalah ajang dialog antara perguruan tinggi dengan pihak di luar perguruan tinggi, seperti lembaga pemerintahan, organisasi bisnis (termasuk industri), organisasi sosial dan kemasyarakatan yang sudah atau berpotensi menjadi mitra bagi perguruan tinggi untuk menyelenggarakan MBKM Mandiri.

“Kami sudah keliling di 11 LLDIKTI dari total 16 LLDIKTI yang ada. Khusus untuk MSD-nya saja, sudah sebanyak 108 PT dan 71 mitra dan calon mitra yang terlibat,” ujar Dessy.

Dalam MBKM Mandiri, program kemitraan adalah sesuatu yang sangat penting. Perguruan tinggi membutuhkan mitra untuk memberi kesempatan kepada mahasiswa belajar maksimal selama tiga semester di luar program studi (prodi) masing-masing.

MSD Gorontalo

MSD di Gorontalo dihadiri sembilan perguruan tinggi dan 10 Mitra. Kesembilan perguruan tinggi tersebut adalah Politeknik Gorontalo, Stikes Baktara, Universitas Bina Mandiri Gorontalo, Universitas Bina Taruna, Universitas Gorontalo, Universitas Ichsan Gorontalo, Universitas Ichsan Gorontalo Utara, Universitas Nahdlatul Ulama Gorontalo, dan Universitas Pahuwato.

Sedangkan, mitra dan calon mitra yang hadir antara lain Bappeda Kabupaten Bonebolengo, Dinas Pertanian, Bappeda Kota Gorontalo, Bappeda Provinsi Gorontalo, BNN Provinsi Gorontalo, BPJS Kesehatan, Duango Adati Hulondalo, Kadin, Cadfem Simulation Technology Indonesia, PT Telkom Indonesia, dan Amati Indonesia.

Dalam acara tersebut ditandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara LLDIKTI Wilayah XVI dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Provinsi Gorontalo. Di samping itu juga ditandatangani memorandum harapan bersama (mutual of expectation agreement – MEA) yang berisi komitmen PT dan mitra untuk bersama-sama menjalankan program MBKM Mandiri.

“PKS dengan Kadin sengaja kami lakukan agar memiliki daya dorong yang kuat. Dengan PKS itu kami berharap lebih banyak sektor industri yang tertarik untuk terlibat dalam BKM Mandiri,” kata Kepala LLDIKTI Wilayah XVI, Munawir Sadzali Razak.

Dia mengatakan MSD akan menjadi awal kerja sama yang lengkap, yakni penta-helix. Sebab, ada perguruan tinggi, pemerintah, organisasi bisnis, organisasi sosial, dan media.

Munawir mengatakan saat ini LLDIKTI XVI masih fokus untuk mengadakan MSD bagi perguruan tinggi se-provinsi Gorontalo. Ke depan, dia berharap bisa menyelenggarakan acara yang sama di Sulawesi Tengah dan Sulawesi Utara.

Sementara itu, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo, Taufik Hidayat, mengaku bergembira Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Gorontalo bisa menjadi tuan rumah untuk acara MSD.

“Kami Bank Indonesia memang peduli dengan pendidikan. Di kantor kami di Gorontalo ada mahasiswa magang MBKM. Kami juga memiliki program beasiswa, misalnya dalam konteks Generasi Baru Indonesia atau yang biasa kami sebut sebagai Genbi,” tutur Taufik.

Kuliah di kampus favorit dengan beasiswa full kini bukan lagi mimpi, karena ada 426 Beasiswa Full dari 21 Kampus yang tersebar di berbagai kota Indonesia.