PT PLN Launching Program Menuju 100 Persen Kendaraan Listrik Operasional

Berita1357 views

Jakarta, Inionline.id – PT PLN Persero menggelar launching program Menuju 100 Persen Kendaraan Listrik Operasional di Kantor PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya, jalan Jl. M.I. Ridwan Rais l, Kecamatan Gambir, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Minggu (29/10/2023).

Moment penting PLN ini dihadiri langsung oleh Direktur utama (Dirut) PT PLN Darmawan Prasodjo.

Darmawan mengatakan bahwa PLN mencanangkan menuju 100persen kendaraan listrik operasionalnya.

“Artinya bahwa saat ini kita mengoperasikan lebih dari 7000 motor dan juga lebih dari 2500 mobil dan kedepan di akhir tahun 2024 kita sudah mencanangkan bahwa 100persen akan menggunakan motor listrik,” ujarnya.

Dirinya mengakui bahwa program ini adalah arahan dari Presiden Joko Widodo bahwa perlu adanya transisi dari motor dan mobil yang tadinya berbasis pada BBM menggunakan combustion engine bergeser menjadi motor listrik dan mobil listrik.

“Secara filosofis Ada berbagai alasan, pertama adalah saat ini BBM kita sebagian besar sudah berbasis pada import dimana konsumsi minyak kita lebih dari 1,5 juta barrel per hari sedangkan produksi minyak kita hanya sekitar 580-600 ribu barrel per-day,” tukasnya.

“Disini juga ada tren penggunaan BBM yang semakin meningkat, sedangkan produksi saat ini sangat stagnant, jadi ini mengubah dari energi yang tadinya import menjadi energi yang berbasis pada domestik karena listrik ini memang adalah energi yang berbasis pada kekuatan domestik, baik itu batu barang maupun gasnya,” lanjut Darmawan.

Point kedua menurut Darmawan, program ini juga bertujuan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca.

“Ini mengubah dari energi kotor menjadi energi bersih, bahwa tadi saya sudah jelaskan bahwa 1 liter bensin emisi gas rumah kacanya adalah 2,4 kilogram CO² itu setara dengan 1,5 kwh listrik dan untuk itu emisi 1,5 kwh listrik Itu hanya sekitar 1,3 Sampai 1,4 kilogram CO²,” ungkapnya.

“Artinya ini mengurangi emisi gas rumah kaca sekitar 40 persen ditambah bahwa motor listrik ini tidak ada emisi baik itu particulate matters tidak ada emisi dari soxm, Nox, merkuri dan lain-lain di titik motornya tentu saja dampaknya bahwa jalan-jalan menjadi sangat bersih,” Darmawan melanjutkan.

Selain itu Darmawan juga mengakui program ini juga mengurangi biaya operasional, bahwa 1 liter bensin lebih dari 13.000 rupiah, 1,5 kwh listrik tanpa subsidi hanya sekitar 2.300 rupiah saja.

“Tentu saja ini menjadi suatu solusi bahwa kita bisa meningkatkan energi security kita, mengubah energi yang import menjadi domestik, ditambah mengubah energi mahal menjadi energi yang murah, ditambah lagi dari energi yang kotor menjadi energi yang sangat bersih,” imbuhnya.

Program yang dinilai Darmawan sangat historis ini diakui dimana PLN secara internal mampu menyediakan motor listrik dengan spek yang jauh lebih baik daripada motor BBM tetapi dengan harga yang kompetitif.

“Ini penting karena biasanya untuk pengadaan motor listrik biayanya lebih mahal, kali ini biayanya bisa ditekan ditambah nanti operasionalnya lebih murah lagi tentu saja,” katanya.

Hal ini akan punya dampak yang luar biasa, bahwa operasi sehari-hari dari PT PLN Persero sudah menggunakan energi yang berbasis pada domestik energi yang jauh lebih murah secara teknis operasionalnya dan nanti akan dites lagi agar menjadi lebih lancar lagi dan secara financing bagi PLN juga lebih ringan.

“Untuk itu Ini pertama kali pilot project tadi jumlahnya ada 100 tetapi dalam hal ini kita mentargetkan ada lebih dari 7.000 motor listrik operasional PLN di akhir tahun 2024 akan kita ubah menjadi motor, yang saat ini masih berbasis pada BBM 7.000 kita ubah menjadi motor listrik,” tandasnya.

Demikian pula terhadap mobil-mobil operasional PLN yang masih menggunakan BBM saat ini sedang dalam proses perubahan menuju mobil listrik.