Lonjakan Harga Beras Disoroti Presiden Jokowi

Ekonomi557 views

Inionline.id – Presiden Jokowi menyoroti harga beras yang meroket tajam hingga 19,8 persen year to date (ytd).

“Kita di 7 provinsi kena Super El Nino, produksi (beras) turun. Inilah yang harus semuanya waspada dan tidak menganggap situasi ini biasa-biasa saja. Saya cek terakhir beras sudah naik 19,8 persen year to date (ytd) atau 2,5 persen month to date (mtd), hati-hati,” tutur Jokowi kepada ratusan penjabat kepala daerah di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (30/10).

Di lain sisi, ia menyebut sejumlah negara produsen beras mengamankan cadangannya untuk rakyatnya masing-masing. Itulah yang membuat Jokowi kesulitan mengimpor beras untuk memenuhi stok di tanah air.

Ia mengaku sudah melobi beberapa pimpinan negara, termasuk Perdana Menteri India Narendra Modi. Akan tetapi, negara produsen beras itu beserta 21 negara lainnya memutuskan menyetop atau membatasi ekspor.

“Saya sudah bicara (dengan PM India Narendra Modi), tidak berani melepas. Lalu, Vietnam, Kamboja, dan Thailand yang biasanya menyodor-nyodorkan juga sama. Bisa (impor), tetapi sangat terbatas,” curhatnya.

Oleh karena itu, Jokowi meminta para pj gubernur hingga bupati/wali kota turun langsung ke pasar mengecek stok beras dan bahan pokok lainnya. Ia mewanti-wanti para kepala daerah jangan hanya terjebak dengan urusan administrasi.

Dengan kunjungan ke pasar, para kepala daerah diharapkan bisa bertindak lebih cepat. Ia juga memperbolehkan pemerintah daerah memakai dana belanja tidak terduga (BTT) di Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk menjaga inflasi dan stabilitas harga pangan.

“Payung hukumnya sudah ada, bapak ibu jangan ragu-ragu gunakan anggaran tak terduga apabila inflasi naik, harga-harga naik, segera turun. Ini kadang hanya (masalah) supply dan demand, demand tetap tapi supply tidak ada,” jelas sang Kepala Negara.

“Cari tahu, langsung ke pokoknya, ke tempat produksinya. Misal, bawang merah di kabupaten naik, cari langsung ke Brebes. Beras cari stok di kabupaten yang surplus sehingga terkendali. Gunakan anggaran tak terduga, yang dicover biaya transportasinya biar harganya sama dengan harga di produksi,” tambahnya.

Berdasarkan data termutakhir yang dikantonginya, inflasi di tingkat provinsi kini berkisar di level 1,1-3,5 persen, kabupaten 1,1 persen hingga 5,2 persen, dan kota di rentang 1,1-4,2 persen. Jokowi lantas berpesan kepada pemerintah kabupaten dan kota agar hati-hati karena tingkat inflasinya sudah di atas 4 persen.