Jokowi: karena Perang Israel-Hamas, Harga Pertamax-Pertalite Bisa Naik

Headline, Nasional357 views

Inionline.id – Imbas perang Israel-Hamas Presiden Jokowi menyebut ada kemungkinan harga bahan bakar (BBM) akan mengalami kenaikan.

Hal tersebut disampaikan Jokowi dalam pembukaan Rakernas Projo di Indonesia Arena, Jakarta, Sabtu (14/10).

Jokowi mengatakan kemungkinan akan kelangkaan bahan energi akan terjadi seperti dampak perang Ukraina-Rusia yang menyebabkan kelangkaan bahan pangan hingga membuat harga melonjak.

“Harga pangan itu menjadi naik gara-gara perang di Ukraina. Ini nanti harga energi bisa naik karena perang Palestina-Israel, harga energi itu artinya bensin, Pertamax, Pertalite, saya tidak ingin menakut-nakuti tetapi bisa kejadian karena kalau perang tidak selesai pasti harga BBM global pasti akan naik,” kata Jokowi.

Jokowi juga menyoroti soal perubahan iklim yang akan berdampak pada dunia. Cuaca panas yang saat ini terjadi juga menjadi penghambat produksi dan hasil pangan. Juga perubahan iklim membuat sejumlah pulau di dunia tenggelam.

“Belum ditambah lagi perubahan iklim itu sudah nyata kita hadapi dan ada di depan kita, kemarin baru 3-4 bulan panas sangat menyengat di seluruh dunia sebagian besar kena, termasuk kita kena El-Nino, bukan hanya panas tetapi juga mempengaruhi produksi pangan kita, pasti akan mempengaruhi hasil produksi pangan kita. Pada Selasa dan Rabu saya datang ke KTT AIS Forum di Bali, 34 Negara hadir, Negara pulau dan Negara kepulauan apa yang dibicarakan di situ, banyak sudah pulau mereka tenggelam karena perubahan iklim meskipun ini negara dengan penduduk ada yang 10.000 ada yang ratusan ribu tetapi dampaknya sudah mereka rasakan langsung,” ungkapnya.

Ia menyebut tantangan Indonesia ke depan akan lebih berat dari sebelumnya untuk itu diperlukan pemimpin yang memiliki keberanian untuk mengambil risiko dan kuat menghadapi tekanan negara-negara besar.

“Oleh sebab itu diperlukan pemimpin yang memiliki visi taktis yang jelas, memiliki keberanian, berani mengambil resiko, punya nyali berani menghadapi tekanan negara-negara besar, ” ungkapnya disambut riuh relawan yang meneriakkan ‘Prabowo Presiden’.