4 Gangguan Utama LRT Jabodebek Dievaluasi Kemenhub

Ekonomi1157 views

Inionline.id – Kementerian Perhubungan dan sejumlah pemangku kepentingan mengevaluasi proses operasional LRT Jabodebek yang dilaksanakan sejak 28 Agustus 2023.

Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati mengatakan evaluasi salah satunya dilakukan untuk menindaklanjuti masukan masyarakat.

Adita merinci beberapa hasil evaluasi. Pertama, soal jumlah penumpang.

Data yang masuk ke Kementerian Perhubungan, hingga Rabu (6/9) sore, jumlah penumpang yang telah dilayani oleh LRT Jabodebek mencapai 331.947 orang. Menurut Adita, hasil evaluasi ini menunjukkan animo masyarakat untuk mencoba LRT Jabodebek tinggi.

Dari animo itu, Adita berharap kehadiran moda transportasi ini dinikmati oleh lebih banyak masyarakat.

“Alhamdulillah sejauh ini feedback yang kami terima relatif positif, meski ada beberapa catatan yang perlu kami evaluasi terkait operasional LRT Jabodebek,” tutur Adita dalam keterangan resminya Kamis (8/9).

Kedua, soal masukan masyarakat. Adita mengatakan terkait dengan evaluasi ini pihaknya dan pemangku kepentingan lain sedang melakukan tindak lanjut.

“Ada 4 (empat) gangguan utama yang telah kami terima laporannya, yaitu terkait pintu kereta, layar informasi penumpang, kelistrikan, hingga sistem operasi yang tengah ditangani oleh INKA, Divisi LRT Jabodebek dari PT KAI, serta stakeholder terkait, dan ditargetkan selesai awal September hingga akhir Oktober,” lanjut Adita.

Lebih lanjut, Adita menuturkan bahwa saat ini terdapat 12 rangkaian kereta (trainset) yang dioperasikan dan siap melayani penumpang.

Jumlah rangkaian kereta ini secara bertahap akan ditambahkan hingga keseluruhan rangkaian kereta yang berjumlah 31 dioperasikan, dengan formasi 27 rangkaian dioperasikan untuk melayani penumpang, 2 rangkaian dilakukan perawatan berat, dan 2 rangkaian disiagakan sebagai cadangan.

“Dengan jumlah rangkaian tersebut, untuk saat ini LRT Jabodebek akan dioperasikan dari pukul 05.00 WIB hingga 18.58 WIB dengan headway 10-20 menit,” ungkap Adita.

Adita optimis bahwa ke depan LRT Jabodebek dapat dioperasikan sesuai dengan pola operasi ideal dengan jam operasi lebih lama dan headway hingga 4-8 menit ketika keseluruhan rangkaian kereta sudah dijalankan secara bertahap sehingga masyarakat diharapkan dapat terus memantau jadwal LRT Jabodebek ini.

Adapun terkait tarif promosi yang diberlakukan oleh Kementerian Perhubungan, Adita menjelaskan bahwa promo ini masih berlaku hingga 30 September 2023. Dengan adanya promo ini, masyarakat hanya akan dikenakan tarif dasar sebesar Rp 5.000,- untuk seluruh lintas pelayanan.

“Setelah September ini, kami akan berlakukan skema tarif maksimal Rp 20 ribu  untuk seluruh lintas pelayanan, namun tetap kami buka opsi untuk pemberlakuan promo dengan skema lain jika ada masukan lebih lanjut,” sebut Adita.

Adita berharap subsidi PSO dan tarif promo yang diberikan oleh DJKA Kementerian Perhubungan pada tarif LRT Jabodebek ini dapat dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat.

“Semoga kehadiran LRT Jabodebek dengan tarif yang sudah disubsidi ini dapat memberikan alternatif moda transportasi kepada masyarakat sehingga tidak bergantung kepada kendaraan pribadi,” pungkas Adita.