Bogor, Inionline.id – Harapan pimpinan paguyuban Kepala Desa Kecamatan Parung Udin SE., soal dibangunnya terminal Parung mendapat jawaban dari anggota Komisi IV DPRD Jawa Barat daerah pemilihan (dapil) Kabupaten Bogor H. Supono.
Menurut H. Supono model transportasi umum menggunakan terminal saat ini dinilai sudah kuno.
Hal ini terkuak saat politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini menggelar reses III tahun sidang 2022-2023 di Kantor Desa Waru Jaya, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor, Kamis (10/08/2023).
“Jadi konsep lalu lintas modern itu ternyata tidak menggunakan terminal seperti yang kita kenal selama ini, tetapi sistem transportasi seperti di Jakarta yang sekarang sudah modern itu tidak ada terminal-terminal, jadi moving atau bergerak,” ujarnya.
Seperti angkot yang bermerk Jaklingko, H. Supono menerangkan bahwa moda transportasi tersebut terus bergerak dan tidak berhenti di terminal.
“Model terminal itu justru menambah kemacetan, menimbulkan kerawanan sosial, asongan disitu, preman-preman berkumpul dan lainya,” imbuhnya.
Namun disatu sisi, sebagai mitra kerja Dinas Perhubungan Jawa Barat, H. Supono akan meninjau terlebih dahulu soal kelayakan pembangunan terminal Parung ini.
“Saya mau cek dulu apakah ini termasuk aset Kabupaten Bogor atau termasuk yang diserahkan kepada provinsi,” ucapnya.
“Jika memang provinsi, kita uji kelayakan dului, jangan seperti kemarin bangun terminal di Cirebon sekarang banyak pihak disana teriak-teriak karena banyak masalah,” pungkas H. Supono. (JC)
