Soal Kedekatan Gibran dan Prabowo di Solo, Puan PDIP Buka Suara

Politik757 views

Inionline.id – Puan Maharani Ketua DPP PDIP tak terlalu merisaukan soal kedekatan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka dengan Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto yang kembali satu mobil saat menghadiri peringatan Hari Veteran Nasional di Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Kamis (10/8).

Puan menilai hal tersebut wajar saja lantaran Gibran tengah menjalankan tugasnya sebagai ‘tuan rumah’.

“Enggak apa-apa, itu kan silaturahmi. Saya juga kalau ke Solo sering sekali berduaan bareng mas Gibran, jadi mungkin sebagai Wali Kota Mas Gibran kemudian ingin menemani atau sama-sama satu mobil dengan Mas Prabowo,” kata Puan usai menghadiri acara peluncuran buku tetralogi AHY di Djakarta Theater, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (10/8).

Puan menilai keakraban itu sebagai hal sangat wajar terjadi antara para politikus. Ia kemudian membandingkan momen itu dengan kedatangannya dan sejumlah ketua partai politik di acara peluncuran buku tetralogi AHY malam ini.

“Jadi ya itu satu hal yang baik untuk dilakukan bersilaturahmi untuk bisa saling mendengar, saling bercerita dan lain-lain sebagainya,” ujar Puan.

Prabowo dan Gibran sebelumnya tiba di kampus UNS pada pukul 10.00 WIB. Mereka sebelumnya terlihat semobil. Sejumlah pengurus Legiun Veteran RI (LVRI) terlihat menyambut kedatangan mereka.

Sebelumnya, relawan pendukung Prabowo mendorong agar ia berpasangan dengan Gibran. Usulan tersebut agaknya disambut baik oleh Prabowo.

Usulan agar Gibran menjadi cawapres Prabowo disampaikan langsung kepada Prabowo saat makan malam di Ono Solo Coffee, Rabu (9/8) malam. Di sisi lain, saat ini Gibran masih berusia 35 tahun. Belum memenuhi syarat minimal usia 40 tahun untuk berkompetisi di Pilpres 2024.

Menanggapi usulan tersebut, Prabowo menilai usia tidak bisa menjadi ukuran kualitas seseorang. Gerindrasendiri sudah mengajukan gugatan batas minimal usia capres-cawapres menjadi 35 tahun ke Mahkamah Konstitusi (MK).

“Usia itu bukan usia. Jiwanya yang penting,” kata Prabowo.

Prabowo mencontohkan Brigjend Anumerta Slamet Riyadi yang mengomandani Batalyon Resimen I Divisi X saat peperangan 4 hari di Solo pada tahun 1949.

“Itu Slamet Riyadi waktu memimpin perjuangan umur 22 tahun, dia berhadapan dengan Belanda,” katanya.