Indonesia Perlu Stok 1,3 Juta Ton Beras dan Opsi Impor untuk Menghadapi El Nino

Headline, Nasional457 views

Inionline.id – Muhadjir Effendy Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) mengungkap pesan Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal ancaman El Nino, yakni stok 1,3 juta ton beras dan opsi impor.

“Tadi Pak Presiden (Jokowi) sudah memberi arahan dalam Rapat Kabinet Paripurna. Kita harus betul-betul siap menghadapi El Nino dan tidak boleh main-main, terutama ketersediaan stok beras. Kita juga harus menyiapkan 1,3 juta ton beras,” katanya dalam konferensi pers di Kemenko PMK, Jakarta Pusat, Rabu (9/8).

Selain menyediakan pasokan 1,3 juta ton beras, pemerintah juga berencana untuk mengimpor beras.

“Karena itu, di samping mengharapkan ada panen raya, nanti ada kemungkinan kita harus impor,” sambung Muhadjir.

Kendati, Muhadjir tak merinci berapa ton beras yang akan diimpor untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Ia hanya menegaskan kementerian/lembaga (K/L) terkait akan mengkaji dan menindaklanjuti hasil rapat tersebut.

Di lain kesempatan, Direktur Utama Bulog Budi Waseso menjamin stok beras Indonesia hingga akhir tahun cukup. Ia tak menampik opsi impor akan dipilih.

“Kalau bicara stok yang ada di Bulog sekarang itu 1,3 juta ton. Kita masih menyerap di dalam sama kita nanti mau mendatangkan lagi (impor) untuk stok. Jadi, kalau stok ini datang, kuotanya yang 2 juta ton itu, kita punya stok akhir itu 2,3 juta ton,” ungkap pria yang akrab disapa Buwas.

Sementara itu, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo sesumbar bisa mengantisipasi ancaman iklim ini. Ia mengklaim sudah berkeliling ke 7 provinsi yang akan mempersiapkan lahan cadangan untuk menambal gagal panen tersebut.

Syahrul merinci ada 6 lokasi, yaitu masing-masing 1 tempat di Sumatera Utara dan Sumatera Selatan, 3 di Jawa, serta 1 di Sulawesi Selatan. Selain itu, ada tambahan daerah penyangga yaitu Nusa Tenggara Barat (NTB), Kalimantan Selatan, Banten, dan Lampung.

“Saya yakin kalau ini bisa bergerak ada sekitar 500 ribu hektare. Karena kita menghadapi El Nino, maka Presiden (Joko Widodo) memerintahkan untuk ‘Berapa sih yang terjelek kalau terjadi El Nino’. El Nino kekeringan yang membawa air sangat terbatas, panas yang cukup membuat produktivitas turun. Kita akan mempersiapkan kurang lebih 500 ribu hektare untuk antisipasi El Nino,” tuturnya di Istana Merdeka, Rabu (2/8).