Badan Pangan Prediksi Harga Beras Naik, Pasokan Gabah Kering Seret

Ekonomi757 views

Inionline.id – Badan Pangan Nasional (Bapanas) buka suara terkait harga beras yang melonjak dalam beberapa waktu terakhir.

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan permasalahan harga beras naik terletak pada kesulitan penggilingan dalam mendapatkan gabah kering panen (GKP).

“Challenge-nya hari ini, saudara kita penggiling padi tidak dapat GKP dengan cukup dan harga pastinya akan naik,” katanya, Kamis (24/8).

Arief mengatakan produksi beras di semester dua tahun ini memang diprediksi lebih rendah dari semester sebelumnya. Mengatasi kondisi itu, pemerintah berusaha meningkatkan cadangan pangan pemerintah (CPP).

Saat ini, lanjut Arief, Perum Bulog sudah mengamankan stok beras 1,6 juta yang berasal dari penyerapan dalam negeri dan impor. Stok beras Bulog akan digunakan untuk intervensi pasar serta pemberian bantuan pangan.

“Bantuan pangan akan dikerjakan kembali mulai Oktober sampai Desember 2023. Masing masing 10 kg per bulan untuk 21,3 juta KPM (keluarga penerima manfaat (KPM),” kata Arief.

Badan Pangan PBB alias Food and Agriculture Organization (FAO) sebelumnya menyampaikan harga beras naik dan mencapai level tertinggi dalam 12 tahun terakhir. Kondisi diprediksi bakal memicu lonjakan inflasi pangan di Asia.

Ada dua biang kerok utama lonjakan harga beras yang mereka identifikasi. Pertama, larangan ekspor India sejak bulan lalu. Kedua, ancaman cuaca buruk akibat El Nino yang merusak produksi beras.

“Harga beras global sangat mengkhawatirkan. Yang jelas adalah volatilitas harga pangan akan terus berlanjut dalam beberapa bulan mendatang,” kata Direktur Senior Bank Pembangunan Asia Qingfeng Zhang kepada CNBC, dikutip Rabu (23/8).