Inionline.id – Dalam menekan angka stunting di Tanah Air, Presiden Joko Widodo (Jokowi) berharap pengusaha turut berpartisipasi.
Ia menyebut tingkat stunting sebenarnya sudah turun dari 37 persen pada 2015 menjadi 22 persen pada 2022. Namun, ia menargetkan tingkat stunting di 14 persen pada 2024.
Sebab itu, dibutuhkan kerja sama berbagai pihak agar tingkat stunting bisa mencapai targetnya.
“Saya lihat di lapangan bukan hal yang mudah. Tapi saya yakin kesulitan dan ketidakmudahan itu akan bisa targetnya bisa kita raih apabila ada partisipasi dari para pengusaha,” katanya dalam Pengukuhan Pengurus Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) 2023-2028, Senin (31/7).
Jokowi mencontohkan satu pengusaha bisa mendanai 2.000 anak. Maka dengan partisipasi ribuan pengusaha, maka masalah stunting bisa diselesaikan.
Ia mengatakan hal yang diberikan buat anak-anak tersebut bukan lah hal yang besar. Cukup hanya dengan memberikan makanan bergizi seperti daging ayam, telur, dan sayur.
“Bukan sebuah hal besar, tapi rutinitas harus dilakukan. Biasanya kalau rutin dilakukan ditimbang kelihatan hasilnya kalau konsisten,” katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum Apindo Shinta Kamdani mengatakan pihaknya meluncurkan dua program aksi unggulan, salah satunya untuk pengentasan stunting. Ia menyebut sumber daya manusia (SDM) yang tangguh bukan semata meningkatkan skill dan keterampilan, tetapi juga generasi yang sehat, cerdas dan adaptif.
Maka dari itu, Apindo menjalankan program KIPAS Stunting atau Kolaborasi Inklusif Pengusaha Atasi Stunting.
“Program ini melibatkan 1000 pengusaha bekerjasama dengan BKKBN serta Kementerian Kesehatan, untuk menjangkau ibu hamil, ibu menyusui dan baduta (anak di bawah 2 tahun),” katanya.
