Waspada 8 Komplikasi Akibat Obesitas

Kesehatan157 views

Inionline.id – Pria obesitas asal Tangerang, Banten Cipto Raharjo meninggal setelah sempat dirawat di RS Cipto Mangunkusumo (RSCM).

Cipto dievakuasi dari rumahnya pada Selasa (4/7) dan dirujuk ke RSUD Kota Tangerang. Kepala Humas RSUD Kota Tangerang Fika Khayan mengatakan pasien mengeluh sesak napas selama seminggu. Selain itu, Cipto juga mengalami nyeri pada kaki sehingga tidak bisa berjalan.

“Tidak ada riwayat jatuh. Selama dua minggu ini pasien hanya jalan mengesot untuk ke kamar mandi,” kata Fika seperti dilaporkan detikHealth.

Menurut WHO, obesitas termasuk dalam akumulasi kelebihan lemak yang berisiko terhadap kesehatan. Orang dikategorikan obesitas saat indeks massa tubuhnya di angka 30 atau lebih.

Ahli bedah bariatrik Mir Ali mengatakan obesitas mempengaruhi setiap sistem organ dalam tubuh dan mengakibatkan efek negatif pada masing-masing sistem ini.

Oleh karenanya, orang dengan obesitas mesti berhadapan dengan risiko komplikasi. Apa saja komplikasi obesitas?

1. Hipertensi
Obesitas berkaitan dengan hipertensi. Penelitian dari Framingham Offspring Study menemukan obesitas menyumbang 65-78 persen dari kasus tekanan darah tinggi primer.

Hipertensi merupakan kondisi darah bergerak melalui arteri dan vena pada tekanan yang lebih tinggi dari biasanya. Seperti dilansir dari Very Well Health, orang dengan hipertensi berisiko mengalami penyakit jantung, serangan jantung, stroke, dan penyakit ginjal.

2. Kolesterol
Menurut American Heart Association (AHA), orang dengan ukuran tubuh apa pun berisiko punya kolesterol tinggi. Namun mereka yang obesitas punya risiko lebih tinggi.

Kolesterol adalah zat berlemak yang dalam jumlah tertentu membawa manfaat buat tubuh. Jika jumlahnya berlebihan, maka berpotensi memicu penyakit jantung dan stroke.

3. Sleep apnea
Kondisi obesitas membuat jalan napas mengecil dan memicu sleep apnea di mana napas berhenti sementara saat malam. Familiar dengan mengorok atau mendengkur? Mengorok adalah salah satu gejala sleep apnea.

Sleep apnea yang tidak ditangani dengan baik akan memicu berbagai masalah kesehatan termasuk penyakit jantung, stroke, diabetes dan depresi.

4. Osteoarthritis
Berat badan berlebih hingga masuk dalam kategori obesitas bisa memberikan tekanan berlebih pada sendi. Seperti dilansir dari Mayo Clinic, tekanan pada sendi bisa mengarah ke peradangan sehingga muncul komplikasi obesitas yakni osteoarthritis.

5. Masalah pencernaan
Dari obesitas, orang bisa mengalami aneka masalah pencernaan seperti heart burn, penyakit kemih dan masalah liver.

Dilansir dari Healthline, obesitas berhubungan dengan risiko tinggi GERD atau kondisi asam lambung refluks ke esofagus. Kemudian kelebihan lemak akan menumpuk pada liver sampai menimbulkan kerusakan liver.

Obesitas juga meningkatkan risiko batu ginjal. Kadang prosedur laser tidak cukup sehingga perlu pembedahan.

6. Diabetes
Selain gaya hidup, riwayat keluarga dan usia, obesitas pun turut jadi faktor risiko diabetes. Berdasar American Diabetes Association, kelebihan berat badan akan meningkatkan risiko diabetes.

Riset menunjukkan hubungan antara obesitas dan perkembangan dari prediabetes ke diabetes tipe 2.

7. Kanker
Ilustrasi. Kanker salah satu komplikasi akibat obesitas. (iStock/magicmine)
Obesitas yang tidak ditangani dengan baik bisa mengarah pada kanker kanker tertentu. Beberapa kanker yang berkaitan dengan obesitas antara lain, kanker rahim, serviks, endometrium, ovarium, payudara, kolon, rektum, esofagus, liver, kandung kemih, pankreas, ginjal, dan prostat.

8. Asma
Asma bisa menjadi komplikasi obesitas. Asma pun jadi sesuatu yang sulit dimanajemen pada pasien dengan obesitas.

Asma merupakan kondisi yang disebabkan peradangan dan penyempitan saluran udara. Pernapasan pun jadi lebih sulit dan bisa mengancam jiwa jika tidak ditangani.

Obesitas bisa mengakibatkan perubahan pada fungsi paru. Kelebihan berat badan bakal menekan paru, membatasi kapasitasnya untuk menghirup udara, meningkatkan peradangan dan memperburuk asma.