Untuk Hadapi Ancaman El Nino Bulog Punya Cadangan Beras 605.924 Ton

Berita157 views

Inionline.id – Cadangan beras yang dimiliki Perum Bulog untuk menghadapi El Nino pada Juli hingga Desember 2023 mencapai 605.924 ton.

Jumlah cadangan beras tersebut terdiri atas pengadaan dalam negeri mencapai 204.771 ton dan dari luar negeri mencapai 335.182 ton serta penyerapan komersil sebesar 65.970 ton.

Meski demikian, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi tetap meminta Bulog untuk terus menyerap beras dalam negeri. Pasalnya, serapan beras dalam negeri masih belum memenuhi target yang ditetapkan sebesar 2,4 juta ton.

Ia juga mengatakan importasi yang selama ini dilakukan merupakan alternatif terakhir dan terpaksa.

Arief menuturkan sampai semester pertama 2023 ini, dari 2 juta ton target pengadaan dari luar negeri, baru terealisasi sekitar 500 ribu ton.

“Karena kita optimalkan serapan dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan cadangan beras pemerintah (CBP) dan bahwa penyaluran bantuan pangan pemerintah berupa beras melalui penugasan Perum Bulog selama tiga bulan terakhir itu dipenuhi dari hasil penyerapan dalam negeri tersebut.” terang Arief melalui keterangan resmi, Rabu (5/7).

Ia mengatakan saat ini pengelolaan cadangan pangan sudah memiliki landasan regulasi yang kuat melalui Peraturan Presiden Nomor 125 tahun 2022.

“Dengan adanya Perpres tersebut, langkah strategis penguatan stok dan cadangan pangan kita bangun dengan menugaskan BUMN di bidang pangan, Perum Bulog, dan ID FOOD untuk mengelola beberapa komoditas pangan pokok strategis yang ditangani pemerintah,” ujar Arief.

Untuk mengantisipasi El Nino, ia pun meminta Bulog menyiapkan sarana dan prasarana yang dimiliki untuk mengoptimalkan penyerapan produk petani pada saat panen terutama di wilayah sentra.

Menurutnya, Bulog dengan Modern Rice Miling Plant (MRMP)-nya yang ada di beberapa wilayah sentra produksi padi harus diisi dengan maksimal.

“Begitu pula dengan Corn Dryer dan agar silo-silo tersebut mulai diisi, seperti di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat yang akan panen raya jagung itu menjadi momentum Bulog untuk mengoptimalkan penyerapan,” jelas Arief.