Sebanyak Lima SD Negeri di Ponorogo Jawa Timur Tak Dapat Murid Baru

Antar Daerah357 views

Inionline.id – Sebanyak lima Sekolah Dasar Negeri di Ponorogo, Jawa Timur tidak mendapat murid sama sekali pada tahun ajaran baru kali ini.

Kelima sekolah itu yakni SD Negeri 2 Munggu, SD Negeri Jalen, SD Negeri 3 Babadan, SD Negeri 1 Duri Slahung, dan SD Negeri 2 Tegalombo.

Kepala Dinas Pendidikan Ponorogo Nurhadi Hanuri mengatakan, hasil penerimaan peserta didik baru (PPDB) Ponorogo 2023 khusus SD, ada lima sekolah yang tidak mendapatkan murid.

Ia menyebut tak adanya murid di lima sekolah ini karena program keluarga berencana yang sukses.

“Ini menunjukkan tanda Keluarga Berencana (KB) sukses, terus juga perlu adanya inovasi dari kepala sekolah untuk menyusun program unggulan,” tutur Nurhadi kepada wartawan, seperti dikutip dari Detik, Senin (17/7).

Nurhadi menambahkan perlu inovasi program agar menarik minat masyarakat terutama calon wali murid untuk menyekolahkan anaknya ke SD Negeri.

“Perlu adanya inovasi dari kepala sekolah untuk bisa menarik simpati masyarakat di mana dia harus mampu menyusun program unggulan, sehingga tingkat kepercayaan masyarakat ada,” kata Nurhadi.

Disinggung soal regrouping, Nurhadi mengaku masih menganalisa kembali perkembangan sekolah tersebut baik secara regional maupun kondisi riil di masyarakat.

“Sekarang kan hak masyarakat mau belajar di mana saja tanpa perlu memilah negeri atau swasta,” terang Nurhadi.

Menurut Nurhadi pihaknya pun sudah melakukan berbagai pelatihan untuk para guru dan kepala sekolah.

“Kita juga mendorong untuk penguatan karakter yang diharapkan lebih bagus lagi,” papar Nurhadi.

Menurut Nurhadi, penguatan karakter penting sehingga anak didik selain pintar dalam masalah akademik, juga pintar masalah agama, budaya dan seni. Apalagi dengan perkembangan teknologi saat ini, harus dibekali dengan pendidikan karakter yang kuat.

“Sebenarnya tidak ada penurunan, hanya saja suksesnya KB dan juga suksesnya lembaga lain, misal ke sekolah berbasis agama baik negeri maupun swasta, mampu menyerap murid,” imbuh Nurhadi.

SD 1 Setono cuma dapat 1 siswa

Selain lima SD tak mendapatkan murid baru, sejumlah SD lainnya di Ponorogo juga nyaris tidak mendapatkan murid. Salah satunya, SD Negeri 1 Setono.

Kepala SD Negeri 1 Setono Prayitno mengatakan sekolah yang dipimpinnya nyaris tak mendapat peserta didik (murid) baru, meski pihak sekolah telah memberi fasilitas seragam gratis dan uang tabungan.

“Tahun lalu (SD) kami ada lima anak (murid baru) yang mendaftar, tahun ini bahkan hanya satu,” kata Kepala SDN 1 Setono Prayitno ditemui ruang kerjanya di Desa Setono Kecamatan Jenangan, Ponorogo, seperti dikutip dari Antara.

Kata Prayitno, penurunan minat calon siswa untuk bersekolah di SD Negeri 1 Setono disebut sudah terlihat sejak beberapa tahun terakhir.

Ia menduga penyebabnya bukan lantaran calon peserta didik yang semakin sedikit, tetapi dipengaruhi keberadaan madrasah ibtidaiah atau MI plus serta orientasi orang tua calon siswa yang kini cenderung menyekolahkan anak di sekolah berbasis agama.

“Area wilayah SD Setono itu lapangan ke timur cuma satu dukuh, kalau barat sudah (siswa) masuk ke MI, ke utara sudah masuk wilayah Desa Japan Kecamatan Babadan,” katanya.

Prayitno menambahkan untuk sementara satu siswa murid baru tersebut tetap diajar walaupun hanya sendiri. Pihaknya juga masih membuka pendaftaran secara tatap muka, hingga nanti ada tambahan murid baru.

Dirinya juga berharap tahun depan dari lembaga berusaha untuk mempromosikan SDN Setono bisa mendapatkan murid yang lebih banyak.

“Memang masih jauh dari harapan, tapi kita masih buka pendaftaran secara tatap muka semoga ada tambahan murid baru,” ujar dia.