Saat Beli Produk UMKM Bos BI Minta Emak-emak Tak Menawar

Ekonomi457 views

Inionline.id – Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengingatkan ibu-ibu alias emak-emak agar tak menawar jika membeli produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Permintaan ia sampaikan saat pembukaan Karya Kreatif Indonesia 2023 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Kamis (27/7). Peringatan ia sampaikan karena 80 persen dari 65,5 juta pelaku UMKMĀ di Indonesia saat ini adalah ibu-ibu.

Menurutnya, para emak-emak tersebut getol berusaha demi menyejahterakan keluarga hingga menyekolahkan sang anak. Ia lantas teringat sosok mendiang sang ibu yang disebutnya berasal dari desa.

Karena upaya ibunya, ia kini sukses menjadi bos BI.

“Jadi, kalau beli produk UMKM nanti nggeh ibu-ibu ya, jangan nawarnya ke bawah. (Kalau harganya) Rp5 juta, beli Rp10 juta. Karena yang Rp5 juta itu sedekah supaya ibu-ibu itu bisa menyekolahkan (anak) sampai S2 dan S3 menjadi pemimpin-pemimpin bangsa. Itulah maksudnya,” kata Perrynya.

Usai memberi peringatan itu, ia kemudian berkelakar kepada bapak-bapak yang hadir dalam acara tersebut untuk bersiap membuka ponselnya. Perry meminta bapak-bapak tersebut untuk memakai Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) saat menemani istrinya memborong produk UMKM Indonesia.

“Para ibu-ibu setelah dapat transferan, kalau pemimpin yang kaya-kaya, para direksi perbankan, ada anggota dewan komisioner Otoritas Jasa Keuangan (ADK OJK), semuanya ya sudahlah duitnya sudah banyak. Yang (uangnya) banyak yang lain jangan menawar ke bawah, menawar ke atas,” tutup Perry disambut riuh tepuk tangan.

Sementara itu, Ketua Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) Wury Ma’ruf Amin mengingatkan pentingnya dukungan masyarakat untuk menjaga eksistensi UMKM. Istri Wakil Presiden Ma’ruf Amin itu mewanti-wanti agar terus cinta dan bangga menggunakan produk-produk UMKM dalam negeri.

Menurutnya, dengan mencintai dan menggunakan produk-produk UMKM maka turut berkontribusi memperkuat daya saing pedagang dalam negeri. Selain itu, juga memperluas jangkauan pasar serta menciptakan lingkungan ekonomi yang inklusif.