Inionline.id – Subhan petugas Bendung Katulampa mengatakan hujan yang tak turun di wilayah Puncak, Bogor, Jawa Barat, dalam satu bulan terakhir menjadi penyebab tinggi muka air Sungai Ciliwung surut.
“Lagi surut karena di sekitar Puncak enggak ada hujan ya, jadi ke sininya jadi surut, enggak ada air,” ucap Subhan, Selasa (25/3).
Subhan menyebut kondisi tersebut terjadi sejak akhir Juni 2023 lalu. Ia menjelaskan debit air di Bendung Katulampa sangat bergantung pada kondisi cuaca di wilayah Puncak.
“Sekitar Puncak hujan, sejam sampai tiga jam ke depan pasti air nambah,” ujarnya.
Subhan mengatakan tidak ada yang bisa memastikan kapan ketinggian air akan kembali naik.
Mengunjungi langsung Bendung Katulampa pada Selasa (25/7) siang. Nampak air di bagian bawah Bendung Katulampa surut. Bebatuan besar dan dasar sungai dapat terlihat dengan jelas.
Hanya sedikit genangan air di antara bebatuan. Nampak pula sejumlah sampah plastik yang tersangkut di bebatuan.
Limpasan dan pintu air Bendung Katulampa juga kering, tidak ada sedikit pun air yang mengalir dari bagian atas ke bawah bendung.
Nampak seorang warga yang duduk di tembok tepi bendungan tengah memancing. Selain itu, ada juga seorang warga lain yang memanfaatkan kondisi ini untuk mandi.
Kondisi serupa juga terlihat di bagian atas bendung. Aliran air tidak deras, mengalir dengan sangat tenang. Pasir di dasar sungai pun dapat terlihat dengan sangat jelas.
Indikator tinggi muka air di Bendung juga sama sekali tak tersentuh aliran sungai. Batas normal TMA yang berwarna hijau di paling bawah nampak kering tak dilintasi air.
