Menkes Tegaskan Dokter Asing yang Masuk ke Indonesia akan Diatur dan Dibatasi

Headline, Nasional157 views

Inionline.id – Budi Gunadi Sadikin Menteri Kesehatan (Menkes) RI menegaskan dokter asing yang masuk ke Indonesia akan diatur dan dibatasi.

Hal itu disampaikan Budi merespons gaduh isu UU Kesehatan dituding akan membuka peluang liberalisasi dan membuka pelayanan kesehatan nasional kepada pasar bebas.

“Itu yang namanya dokter asing kalau mau masuk dibilang itu bisa blas-basan masuk, ya enggak. Ada proses adaptasinya,” ujar Budi dalam diskusi virtual, Senin (17/7).

Menurutnya, dokter asing itu baru masuk setelah Indonesia membuat batasan dan mengatur agar mereka tidak bisa membuat praktik secara ilegal.

“Kita batasi dan enggak boleh praktiknya ngecer sendiri-sendiri, itu harus ada institusi besar yang bertanggung jawab. Enggak bisa dokter asing buka ruko lalu buka praktik,” tuturnya.

Budi mengatakan bahwa dokter asing yang bisa masuk ke Indonesia akan dibatasi 2 tahun dan hanya bisa diperpanjang 1 kali dengan maksimal menetap 4 tahun di tanah air.

“Maksimal 4 tahun. Sehingga mereka bisa datang ke sini agar bisa mendidik. Jadi tujuannya transfer knowledge pengalaman cara kerja dan lain-lain,” kata dia.

Ia lantas memberi contoh seperti restoran-restoran di Indonesia. Menurut dia, masuknya chef asing ke Indonesia tak akan membuat para koki kebanggaan Indonesia kehilangan pekerjaan.

Budi juga menilai restoran di Jakarta tak kalah bagus dari pada restoran luar negeri. Oleh sebab itu, dia meminta semua pihak tak khawatir dengan masuknya dokter-dokter dari luar negeri.

“Apa dengan masuknya chef asing lalu chef Indonesia kehilangan pekerjaan? Enggak, justru mereka belajar cara kerja yang bagus kemudian buka restoran dan kafe baru menjadi bagus,” ucapnya.

Dia menegaskan bahwa Indonesia perlu pendidik dari luar negeri agar kualitas kesehatan di Tanah Air bisa ditingkatkan.

“Kalau kita dilarang bertanding dengan orang luar negeri karena takut kita enggak jadi juara, ya dia akan jadi juara kecamatan terus,” ujar Budi.

Menurut Budi, Indonesia memiliki banyak sumber daya manusia yang pintar. Termasuk orang-orang yang kini berprofesi sebagai tenaga kesehatan.

Budi menilai pelajaran yang bisa diambil dari dokter-dokter luar negeri bisa membuat SDM kesehatan di Indonesia bisa membaik.

“Saya percaya dokter kita pintar, tapi terlalu dikungkung. Biarkan mereka bertarung, saya yakin menang, pinter kok orang-orang Indonesia. Kurang pede aja untuk bisa bertarung dengan orang luar,” kata dia.