Imigrasi: Golden Visa Segera Terbit, 19 Ribu WNA Masuk Bali Tiap Hari

Antar Daerah1157 views

Inionline.id – Direktorat Jenderal Imigrasi mencatat sekitar 19 ribu Warga Negara Asing (WNA) masuk ke Bali setiap harinya. Pemerintah pun berupaya agar kebijakan Golden Visa bisa terbit bulan ini.

“Kami juga selalu menghitung jumlah wisatawan yang melintas sebagai tolok ukur pulihnya [ekonomi] Indonesia, sebanyak 19 ribu WNA per hari. Ini sudah lebih tinggi ketika rata-rata saat pandemi yang hanya 17 ribu,” ujar Silmy usai menghadiri agenda IMFEST 2023 di Dharma Negara Alaya di Denpasar, Bali, Selasa (18/7).

“Artinya, secara kuantitas ini sudah baik,” lanjutnya.

Silmy menyatakan pihaknya saat ini tengah fokus mengejar kualitas para WNA yang datang ke Pulau Dewata. Sejumlah kebijakan pun dibuat dan ada yang dievaluasi.

“Beberapa bulan lalu muncul tantangan WNA tidak menghormati nilai-nilai dan melakukan pelanggaran. Jangan sampai nanti bisa seenaknya. WNA harus patuh pada aturan agar terjadi harmoni yang baik antara warga setempat dengan WNA,” imbuhnya.

Salah satu kebijakan yang sedang digodok adalah Golden Visa, ditargetkan rampung pada bulan Juli ini. Kebijakan tersebut dibuat guna menarik investor asing untuk mengembangkan bisnis dan menanamkan modal di RI.

Silmy mengatakan pemberian Golden Visa sangat selektif. Menurut dia, kebijakan tersebut nantinya bakal memberi keuntungan bagi RI.

Ia menjelaskan untuk perusahaan yang ingin mendapatkan golden visa harus melakukan investasi riil minimal US$50 juta. Sementara untuk perorangan besaran nilai investasi di obligasi pemerintah dengan nominal minimal US$350 ribu.

“Saat ini menunggu paraf Menteri Luar Negeri, kemudian Menko Polhukam, baru ditandatangani Presiden. Mudah-mudahan bulan ini selesai, jadi hanya proses administrasi,” kata Silmy.

Cabut kebijakan bebas visa kunjungan

Cara lain untuk mendatangkan WNA yang berkualitas adalah dengan mencabut kebijakan bebas visa kunjungan (BVK) atau visa on arrival (VoA) untuk 169 negara. Silmy menyebut BVK kini hanya berlaku untuk 10 negara ASEAN saja.

“Dengan didukung menteri dan Presiden, kami lakukan evaluasi visa kunjungan, dan nyatanya evaluasi tersebut tidak berpengaruh dengan kunjungan WNA ke Indonesia,” ucap Silmy.

“Sehingga, kita perlu melakukan upaya yang lebih agar yang masuk ke Indonesia khususnya Bali adalah [WNA] yang berkualitas,” pungkasnya.