Disdik Jatim Turun Tangan Soal Ramainya Seragam Mahal SMA di Tulungagung

Antar Daerah257 views

Inionline.id – Harga seragam di sejumlah sekolah menengah atas (SMA) di Tulungagung, Jawa Timur, menjadi sorotan karena dianggap terlalu mahal. Di SMAN 1 Kedungwaru, harga paket seragam sekolah dikeluhkan wali murid.

NE, salah satu wali murid mengungkapkan total biaya yang harus ia keluarkan untuk membeli paket seragam sekolah yaitu sebesar Rp2.360.000. Rinciannya, siswa mendapatkan 1 stel seragam putih abu-abu (Rp359.400), 1 stel seragam Pramuka (Rp315.850), 1 stel seragam batik (Rp383.200), dan 1 stel seragam khas (Rp440.550).

Lalu, 1 jas almamater (Rp185.000), 1 kaos olahraga (Rp130.000), 1 ikat pinggang (36.000), 1 tas (Rp210.000), 1 paket atribut (Rp140.000), dan 1 jilbab (Rp160.000).

NE yang merupakan wali murid siswa baru kelas X di SMAN 1 Kedungwaru mengeluhkan bahwa seragam yang dia dapatkan itu masih berupa kain yang perlu dijahit supaya menjadi seragam. Yakni kain abu-abu putih, pramuka, batik, dan seragam khas sekolah.

“Untuk seragam itu masih dalam bentuk kain lho, kalau yang sudah jadi cuma seragam olahraga. Jadi kami harus ada biaya tambahan lagi untuk menjahitkan,” ujar NE, Kamis (20/7).

Selain itu, NE juga mengeluhkan pembelian paket seragam dan atribut sekolah itu yang terkesan diwajibkan. Menurutnya, guru mewanti-wanti murid soal warna seragam yang berbeda.

NE pun akhirnya membayar harga paket seragam dan atribut sekolah itu meskipun terasa memberatkan. Ia tak mau anaknya merasa minder.

Sementara itu, Humas SMAN 1 Kedungwaru Agung Cahyadi menjelaskan harga Rp160 ribu untuk jilbab bukan hanya satu lembar, melainkan satu paket yang berisi 5 jilbab. Ia pun mengatakan sekolah tak mewajibkan siswa membeli seragam di sekolah atau bisa membeli dengan mengangsur.

“Kalau di sekolah dirasa mahal, anak-anak boleh kok beli di luar, tidak masalah,” kata Cahyadi, Sabtu (22/7).

Harga seragam sekolah yang mahal juga ditemukan di SMA Negeri 1 Karangrejo. Bahkan, dalam nota pembelian paket seragam yang terungkap ke publik, harga untuk 1 stel seragam putih abu-abu sebesar Rp575.000. Total biaya yang harus dibayar yaitu Rp2.525.000.

Selain 1 stel seragam putih abu-abu, siswa mendapatkan 1 stel seragam khas (Rp575.000), 1 stel seragam Pramuka (Rp476.000), 1 stel batik (Rp579.000), 1 stel seragam olahraga (Rp115.000), 1 paket atribut Rp125.000), dan 4 jilbab (Rp80.000).

Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak mengkritik keterlibatan sekolah dalam menawarkan penyediaan kain seragam bagi peserta didik. Emil menegaskan persoalan seragam sekolah kini menjadi perhatian serius Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Jatim.

Pemprov mengaku telah meminta dinas pendidikan untuk membuat surat edaran ke masing-masing sekolah SMA/SMK negeri guna menyikapi seragam sekolah. Pihaknya menegaskan tidak ada kewajiban membeli seragam di sekolah.

“Surat edaran sedang disiapkan oleh dinas pendidikan, kalau pakta integritas komite dan kepala sekolah sudah ditandatangani dan disaksikan oleh Ibu Gubernur,” kata Emil, Minggu (23/7).

Emil juga menyoroti koperasi sekolah yang menjual harga kain terlampau tinggi, seperti yang terjadi di SMAN Karangrejo, Tulungagung. Seharusnya harga jual di koperasi sekolah bisa lebih murah dibandingkan harga pasar, karena belanja dalam jumlah banyak.

“Satu stel kain dijual Rp 575 ribu yang putih abu-abu, padahal kalau di luar Rp 170 ribu sudah. Nah, makanya apa itu maksudnya,” jelasnya.