Atasi Problem Udara Jakarta, PITA Nilai Heru Terapkan Solusi Nyata

Antar Daerah657 views

Inionline.id – Ketua Umum Pemuda Cinta Tanah Air (PITA), Ervan Purwanto, menyoroti upaya yang dilakukan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, dalam menghadapi permasalahan polusi udara di ibu kota. Menurutnya, langkah-langkah nyata yang diambil Heru, seperti penanaman pohon dan optimalisasi Ruang Terbuka Hijau (RTH), merupakan langkah fundamental yang membangun pondasi jangka panjang.

“Untuk konteks kepemimpinan Heru yang baru 8 bulan dengan berbagai upaya nyata dan mendasar seperti penanaman pohon, optimalisasi RTH, pemanfaatan kendaraan listrik pada transportasi publik, bahkan peningkatan uji emisi kendaraan tentu ini perlu di apresiasi,” ujar dia dalam keterangannya, Kamis (22/6).

Menurutnya, masalah penurunan kualitas udara di Jakarta bukanlah hal baru yang dihadapi oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Bahkan sejak sebelum Heru menjabat sebagai Penjabat Gubernur, permasalahan tersebut sudah ada.

Sebagai contoh, Ervan menyebutkan bahwa setelah periode pembatasan aktivitas akibat pandemi Covid-19 pada 2022, saat transisi ke fase pelonggaran, Jakarta menduduki peringkat pertama sebagai kota dengan kualitas udara terburuk di dunia menurut Air Quality Index (AQI).

Bahkan, dia menambahkan, ada informasi yang dikatakan sumbernya resmi dari data milik DKI menyebutkan bahwa periode Januari sampai Agustus 2022 itu ada sekitar 115 hari tidak sehat, atau lebih jauh lagi di setiap periode Gubernur sebelumnya.

“Bahkan saat itu Pak Anies bilang kalau udara dan angin tidak memiliki KTP, apa ini yang salah Gubernurnya? Tapi mungkin kalau yang bertanggung jawab karena sebagai kepala daerah sih iya,” tegasnya.

Ervan menjelaskan bahwa langkah-langkah yang diambil Heru, seperti ketatnya pengujian emisi gas karbon, kebijakan ganjil genap, dan langkah-langkah lainnya di sektor transportasi, perlu diapresiasi sebagai usaha konkret untuk mengatasi penurunan kualitas udara di Jakarta.

Dirinya juga mengklaim bahwa keseriusan Heru dalam menangani permasalahan udara Jakarta sudah terlihat dengan jelas. Salah satu contohnya adalah peningkatan pemanfaatan lahan terbuka menjadi area bebas polusi, seperti Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) dan inisiatif serupa lainnya.

Dalam pandangannya, apa yang dilakukan Heru telah dilaksanakan dengan tanggung jawab.

“Tinggal bagaimana political will dia didukung oleh semua pihak terutama pemangku dan pelaksana kebijakan,” ucap dia.

Selain itu, Ervan menekankan bahwa tanggung jawab untuk mengatasi pencemaran udara juga ada pada setiap individu dan kelompok usaha yang memiliki dampak besar, seperti industri dan sektor lainnya.

Dijelaskan bahwa kuncinya terletak pada kesadaran bersama, bahwa saat pemerintah menerbitkan regulasi terkait udara bersih, objeknya adalah masyarakat untuk merasakan kebutuhan akan hal tersebut.

“Kalau perlu, mulai disiplinkan diri sendiri, disamping perangkat penegakan hukum pun harus jalan,” imbuhnya.

Sebelumnya, Heru menyatakan keseriusannya dalam upaya memperbaiki masalah polusi udara di Jakarta. Ia berjanji akan mendorong peralihan kendaraan ke bahan bakar alternatif.

Dia juga mengakui bahwa polusi udara di DKI Jakarta merupakan tantangan besar bagi pemerintah provinsi. Oleh karena itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan terus melakukan perbaikan.

“Ya itu memang tantangan pemda DKI polusi udara, maka Pemda DKI terus berbenah, harus menambah RTH, kita semua menanam pohon,” ujarnya pada Kamis (8/6).