SOSIALISASI 4 PILAR MPR RI: Habib Fahmy Gelar Sosialisasi 4 Pilar untuk Gen Z

Bogor – Anggota MPR Dapil Jawa Barat 5, Habib Fahmy Alatdroes, menggelar sosialisasi empat pilar MPR RI untuk kalangan Gen Z di Cibinong pada 23 Mei 2023.
Habib –panggilan akrab Fahmy Alaydroes– menyosialisasikan empat pilar kebangsaan yang meliputi Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, NKRI, Bhinneka Tunggal Ika dan TAP MPR RI.
Dalam pemaparannya, Fahmy mengatakan bahwa wawasan kebangsaan di kalangan muda harus terus diserukan karena regenerasi selanjutnya adalah pemuda.
“Hari ini pemahaman sejarah tentang bangsa kita masih jauh dari kata paham di tingkat pemuda. Saat ini penguatan wawasan kebangsaan masih terpusat di sekolah melalui pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, namun sebenarnya penguatan wawasan kebangsaan bagi generasi muda bisa melalui komunitas di generasi muda kaum milenial dan Gen Z sekarang,” katanya.
Habib Fahmy menegaskan bahwa pengetahuan terhadap wawasan kebangsaan perlu ditanamkan sejak usia dini dan harus melibatkan para orang tua dan masyarakat.
“Wawasan kebangsaan itu penting dan harus diberikan sejak dini. Sehingga aspek terjadinya radikalisme dan lainnya bisa dihindari, itu karena wawasan kebangsaan sudah tertanam sejak dini,” ujarnya.
Lebih lanjut, Habib menjelaskan tentang sejarah empat pilar MPR. Menurutnya, sosialisasi empat pilar dan wawasan kebangsaan dinilai penting dilakukan sebagaimana tugasnya di MPR yang diatur dalam UU MD3 untuk memasyarakatkan Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, NKRI, Bhinneka Tunggal Ika, dan TAP MPR.
”Tujuan lain dari sosialisasi ini adalah untuk melakukan edukasi dan sosialisasi terkait pemahaman tentang wawasan kebangsaan,” terangnya.
Pesan penting lainnya dari kegiatan ini menurut Habib Fahmy adalah sebagai generasi muda dan penerus bangsa diharapkan mampu menjadi benteng tegaknya NKRI.
Apa lagi saat ini, menurut Habib, permasalahan gangguan, ancaman ketentraman dan kedamaian bisa saja muncul disebabkan faktor rasa toleransi dalam keberagaman yang sudah terkikis, demoralisasi generasi muda serta memudarnya identitas dan karakteristik bangsa.
Habib menyarankan agar generasi muda terhindar dari ancaman tersebut mereka membutuhkan pemahaman dan sikap melakukan filter informasi dan karfikasi serta bersikap lebih hati-hati dan teliti terhadap informasi dan pemahaman yang diterimanya.
“Jangan mudah terhasut dan terbawa emosi begitu menerima infomasi negatif yang harapannya pesan itu bisa menimbulkan kebencian terhadap teman dan saudara sebangsa dan setanah air dan persatuan kita menjadi lemah,” jelasnya.
Habib menambahkan sosialisasi empat pilar MPR RI merupakan posisi yang strategis dan mempunyai peran dan pengaruh yang besar di kalangan muda dan masyarakat.
“Sosialisasi di kalangan kaum muda, milenial, Gen Z, bukannya tanpa pertimbangan, karena kami memandang peran kaum milenial, para orang tua mempunyai posisi yang strategis dan pengaruh yang besar di masyarakat,” tambahnya.
Habib merasa bangga dan bersyukur tradisi saling menghormati satu sama lain terjadi dalam kehidupan masyarakat Indonesia.
“Kita harus terus membangun negara agar kemajuan dan keadilan sosial dapat terwujud dalam kehidupan bermasyarakat kita,” pungkasnya.
Sementara itu, Fikri, salah seorang peserta yang hadir, mengatakan bahwa wawasan kebangsaan adalah sebuah pengetahuan dalam diri seseorang dengan tujuan untuk memunculkan rasa cinta tanah air dalam hati dan jiwanya.
“Di dalam wawasan kebangsaan juga mempelajari bagaimana cara sebuah bangsa memanfaatkan sejarah masa lampau, kebudayaan bangsa, letak sebuah negara dan segala sesuatu yang berhubungan dengan bangsa dan negara untuk menggapai harapan dan keinginan bersama menjadi sebuah bangsa,” paparnya.
Dalam wawasan kebangsaan pun mengajarkan banyak hal, termasuk bagaimana menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara, persatuan, nasionalisme, demokrasi, dan kesetiakawanan sosial. (Feb)