Bandung, Inionline.id – Proses revisi Peraturan daerah (Perda) nomor 3 tahun 2011 soal penyelenggaraan perhubungan dan perubahan kedua Perda nomor 21 tahun 2014 soal ketenaga listrikan Jawa Barat menuai banyak catatan oleh anggota Panitia khusus (Pansus) III DPRD Jawa Barat Asep Arwin Kotsara.
Dirinya bersama rombongan Pansus III mendatangi langsung Provinsi Jawa Tengah dan bertemu langsung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo beserta Dinas Perhubungan Jawa Tengah.
Selain catatan soal moda transportasi Trans Jateng, Asep Arwin juga menyoroti bagaimana kreativitas Dinas Perhubungan (Dishub) Jawa Tengah soal pengelolaan aset-aset mereka.
“Mereka (Dishub Jateng) memaparkan tentang ruang aula dishub yang serbaguna, artinya ruangan tersebut disewakan seperti untuk resepsi pernikahan,” ujarnya kepada awak media, Minggu (14/05/2023).
“Nilainya juga cukup kompetitif, hanya 2 juta rupiah biaya sewanya namun sudah mendapatkan fasilitas yang cukup nyaman seperti ruangan yang ber AC,” lanjut Asep Arwin.
Dirinya mengapresiasi kreatifitas Dishub Jateng dalam menggali potensi-potensi tambahan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Kalau Jawa Barat ini kurang kreatif khususnya dalam pengelolaan aset dan tentunya harus ada keberpihakan daripada gubernurnya,” imbuhnya.
Asep Arwin yang pernah berada di Komisi III DPRD Jabar mengungkap, banyak pihak yang komplain soal aset-aset Jawa Barat bahkan ada banyak yang terbengkalai.
“Kami (DPRD Jabar) sering juga komplain, banyak aset-aset kita itu yang tempatnya strategis dulu saya di komisi III BPKAD itu tidak terkelola dengan baik, sebenarnya aset-aset itu bisa menjadi 1 pemasukan pendapatan bagi Pemprov Jawa Barat,” tandasnya.
