Kapolri Wanti-wanti Stabilitas Jelang Pemilu, Ramai Bentrok TNI-Polri

Berita157 views

Inionline.id – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memerintahkan seluruh jajarannya agar mempertahankan dan memperkuat sinergisitas serta soliditas dengan TNI menjelang Pemilu 2024. Hal ini menyikapi bentrokan antara anggota Polri dengan prajurit TNI.

Perintah tersebut disampaikan Listyo melalui Video Conference terhadap seluruh jajarannya pada Rabu (3/5).

Dalam arahannya, Listyo juga mengingatkan jajaran terkait pesan Presiden Joko Widodo agar dapat mewujudkan stabilitas keamanan dan politik yang aman serta kondusif.

“Ini saya kutip apa yang menjadi penyampaian Bapak Presiden. Kalau Polri solid, bergandengan tangan dengan TNI, maka jaminan terhadap stabilitas keamanan, stabilitas politik pasti akan baik,” ujarnya melalui keterangan tertulis, Kamis (4/5).

“Tapi kalau terjadi sebaliknya, tentunya juga masyarakat akan merasakan hal yang sebaliknya, yaitu keresahan atau kekhawatiran,” sambungnya.

Listyo mengingatkan agar seluruh anggota Korps Bhayangkara untuk tidak terprovokasi oleh pihak-pihak yang mencoba merusak sinergisitas dan soliditas TNI-Polri.

Terlebih, kata dia, saat ini Indonesia sudah mulai memasuki momentum Pemilu Serentak 2024. Oleh sebab itu, Listyo mengatakan soliditas TNI-Polri merupakan harga mati untuk menciptakan iklim demokrasi yang aman dan damai di Indonesia.

“Oleh karena itu, terkait dengan peristiwa yang ada, segera kita perbaiki, sehingga mendekati tahun politik, soliditas dan sinergisitas TNI-Polri, betul-betul bisa terjaga,” ujarnya.

Guna meningkatkan sinergisitas, Listyo juga meminta jajarannya agar meningkatkan kegiatan bersama TNI yang saat ini sudah berjalan.

Mulai dari pelaksanaan apel bersama, patroli bersama, hingga turun ke lapangan untuk menyerap aspirasi masyarakat dan kegiatan positif bersama lainnya.

“Ini harus terus ditingkatkan, sehingga kemudian upaya untuk membenturkan TNI-Polri ini bisa kita jawab dengan meningkatkan kegiatan bersama, meningkatkan kegiatan-kegiatan yang bersifat sinergisitas dan soliditas. Jadi tolong ini betul-betul kita jaga,” tuturnya.

Listyo memastikan dirinya bersama dengan Panglima TNI Laksamana Yudo Margono beserta seluruh Kepala Staf TNI berkomitmen untuk mempertahankan serta memperkuat sinergisitas dan soliditas TNI-Polri.

Lebih lanjut, ia juga meminta agar kepercayaan masyarakat terhadap sinergisitas TNI-Polri perlu dijaga dan terus dipertahankan kedepannya.

“Kenapa saya sampaikan, karena di survei beberapa waktu yang lalu, kita lihat bahwa publik melihat sinergisitas dan soliditas TNI-Polri sangat tinggi sebesar 84,3 persen. Yang sangat baik 7,7 persen, yang baik 76,6 persen. Dan ini tentunya harus dipertahankan dan ditingkatkan,” paparnya.

Listyo juga mengingatkan jajarannya baik dari tingkat Polsek hingga Polda untuk saling mengenal dengan pimpinan dari jajaran TNI di masing-masing wilayahnya.

“Sehingga begitu ada masalah apalagi yang terkait dengan gesekan, segera bisa diinformasikan dan segera bisa diambil langkah agar tidak berkembang,” tuturnya.

Melalui komunikasi tersebut, Listyo berharap apabila nantinya tetap terjadi suatu insiden atau peristiwa proses penanganannya akan berjalan cepat dan tidak semakin meluas.

“Dan kalau sampai terjadi hal-hal yang mungkin rekan-rekan alami, segera laporkan ke atasan atau laporkan ke kesatuan kalau itu menyangkut kesatuan lain. Sehingga kemudian tidak terjadi aksi lanjutan yang merugikan institusi dan masyarakat,” ujarnya.

Sejumlah bentrokan sempat terjadi dalam satu bulan terakhir. Terbaru, Kantor Polres Jeneponto, Sulawesi Selatan diserang sekelompok orang tak dikenal (OTK), Kamis (27/4) sekitar pukul 02.00 WITA. Selain itu, masjid dan sejumlah kaca jendela di area kantor polisi tersebut rusak terkena lemparan batu.

Dalam peristiwa tersebut, satu orang anggota Polres Jeneponto dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara Makassar setelah mengalami luka tembak di bagian perut.

Kabid Humas Polda Sulawesi Selatan Kombes Komang Suarta mengatakan penyelidikan kasus penyerangan itu saat ini telah ditangani tim gabungan dari Propam Mabes Polri dan Puspom TNI.

Selain itu, bentrokan yang diduga melibatkan anggota TNI dan Polri juga sempat terjadi di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (20/4).

Bentrokan bermula dari GOR Oepoi Kota Kupang ketika pertandingan final futsal, kemudian berlanjut hingga berujung pada aksi pembakaran kendaraan Polri dan perusakan pos polisi dan pos pengamanan Idul Fitri oleh anggota TNI AD.

Tim investigasi untuk peristiwa bentrok ini terdiri dari kepolisian dan TNI dari Mabes Polri dan Mabes TNI serta dari Polda NTT.