Inionline.id – Wakil Kepala Kurikulum SMPN 55 Jakarta, Dwi Haryadi, mengatakan pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) memiliki wajah baru setalah hadirnya Kurikulum Merdeka. Dia menyebut pelajaran IPA tak lagi menjadi momok bagi siswa di sekolahnya.
“Saya di sekolah mengajar IPA. Pelajarannya rumus-rumus, ini jadi momok, saya juga jadi guru yang dianggap momok bagi siswa. Tapi, hal itu hilang dengan adanya Kurikulum Merdeka,” ungkap Dwi di Lobby 3 Media Indonesia, Kamis, 4 Mei 2023.
Dia menyebut Kurikulum Merdeka membuat pelajaran IPA dapat diterima siswa dengan cara menyenangkan. Sebagai guru, ia dapat lebih bebas menentukan alur pembelajaran IPA lewat Kurikulum Merdeka.
“Saya lebih bebas mulai dari alur dan tujuan pembelajaran bisa saya sesuaikan dengan kebutuhan murid. Jadi, saat kebutuhan murid terjawab, maka itu menjadi menyenangkan buat murid,” tutur dia.
Dwi mengungkapkan mengatur agar pembelajaran IPA dapat dilakukan sesederhana mungkin. Metode lama mulai disingkirkan.
“Misal cara menjawab siswa harus diketahui, ditanya, dan jawaban itu sekarang lebih ke pandangan mereka, mereka menjabarkan sesuai dengan apa yang mereka ketahui. Lalu kalau mereka senang belajar dari YouTube misalnya kita lihat dari sana, kalau senang praktik kita langsung praktik. Sekarang pelajaran IPA itu penuh dengan senyuman,” beber dia.
