Untuk Impor Beras Bulog Resmi Teken Kontrak dengan Vietnam

Ekonomi1057 views

Inionline.id – Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso atau Buwas mengatakan pihaknya telah meneken kontrak dengan empat negara untuk mengimpor 500 ribu ton beras. Keempat negara itu adalah India, Pakistan, Vietnam, dan Thailand.

“Saya sudah kontrak dengan beberapa negara itu untuk 500 ribu ton,” katanya di Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (12/4).

Kendati, beras impor itu belum dipastikan kapan akan masuk ke Indonesia.

Sebanyak 500 ribu ton beras itu merupakan bagian dari penugasan Bulog untuk mengimpor dua juta ton beras pada tahun ini. Buwas mengatakan dua juta beras impor itu akan datang secara bertahap sambil menyesuaikan dengan kebutuhan.

Buwas mengatakan beras impor akan digunakan untuk cadangan beras pemerintah (CBP) dan bantuan sosial (bansos) yang akan dibagikan pada Maret-Mei 2023. Beras impor dipastikan tidak akan dijual ke pasar.

“Bulog yang mengatur kedatangannya (beras impor) sesuai kebutuhan program pemerintah, bukan untuk jualan. Jadi tidak mempengaruhi harga beras di dalam negeri,” kata Buwas.

Jumlah Penumpang Vs Armada di Tengah Wacana Impor KRL Bekas Jepang
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjelaskan alasan di balik rencana impor dua juta ton beras tahun ini. Ia mengatakan beras itu akan menjadi

CBP di tengah ancaman el nino yang menyebabkan kemarau panjang dan bisa mengganggu panen.

“Bulog, Badan Pangan mempersiapkan diri dengan memperkuat cadangan berasnya. Jangan sampai nanti pas sudah musim kering panjang kita bingung mau beli beras ke Thailand, ke Vietnam, ke India, ke Pakistan barangnya enggak ada,” kata Jokowi di di Pasar Sambonggede, Kabupaten Tuban, Kamis (6/4).

Jokowi mengatakan el nino tidak hanya mengancam Indonesia, tetapi juga negara lain. Maka dari itu impor beras dilakukan sebagai antisipasi. Ia menjamin masuknya beras impor tidak akan mengganggu harga gabah petani karena akan datang secara bertahap.

“Itu (beras impor) tidak mengganggu harga gabah petani. Tadi sudah disampaikan oleh Henry Saragih (Serikat Petani Indonesia) dan datangnya juga bertahap ya,” kata Jokowi.