Inionline.id – Paspor akan diganti dengan detak jantung dan bagasi bakal menjadi bagian dari masa lalu dalam 50 tahun mendatang. Hal tersebut merupakan prediksi Easyjet tentang perjalanan masa depan yang kemungkinan terjadi pada 2070.
Maskapai ikonik berwarna oranye yang berbasis di Luton telah menggariskan visinya untuk masa depan perjalanan. Dilaporkan DailyStar, Senin (10/4), menurut sejumlah ahli yang dikonsultasikan oleh perusahaan, nantinya bandara di masa depan akan memindai detak jantung dan detail biometrik orang sebagai ganti paspor.
Juru bicara Easyjet mengatakan, prinsipnya sama halnya dengan sidik jari dan retina. Asal tahu saja, tanda jantung setiap orang adalah unik. Artinya setiap individu memiliki karakter masing-masing.
“Tanda detak jantung penumpang dan detail biometrik akan dicatat pada sistem global dengan cara yang sama seperti teknologi pemindaian sidik jari saat ini,” ungkap dia.
Maskapai ini juga memperkirakan in-flight entertainment akan langsung dipancarkan ke mata penumpang, sedangkan flying air taxi akan menggantikan airport shuttle bus.
Lebih jauh ke masa depan, mereka juga percaya bahwa makanan prasmanan hotel yang dicetak 3D akan menjadi hal yang wajar untuk disuguhkan kepada penumpang. Langkah ini untuk mengurangi limbah makanan. Selain itu, di masa mendatang penumpang tak ada lagi yang membutuhkan bagasi karena Anda dapat ‘mencetak’ pakaian liburan pada saat kedatangan dengan teknologi 3D.
Mereka bahkan membayangkan semua orang bisa melakukan liburan ‘perjalanan waktu’ ke tempat-tempat kuno, atau pergi ke mana pun di dunia dan berkomunikasi dengan penduduk lokal menggunakan perangkat penerjemah in-ear.
Menurut perusahaan, tiga perempat atau 75 persen orang Inggris menganggap semua ini akan membuat mereka lebih mungkin untuk pergi berlibur di masa mendatang. Sulit untuk melihat dengan tepat mengapa maskapai penerbangan mendukung semua ini, mengingat berapa banyak uang yang mereka hasilkan dari biaya bagasi ekstra dan biaya tambahan lainnya, tetapi Easyjet patut diacungi jempol.
