Berpuasa Bisa Membantu Tingkatkan Kontrol Diri dan Kedisiplinan Seseorang

Headline057 views

Inionline.id – Sejumlah penelitian telah menerangkan manfaat dari berpuasa terhadap kesehatan fisik. Namun, tak banyak yang menyadari bahwa puasa ternyata juga memberi manfaat bagi kesehatan mental.

Saat bulan Ramadan dan menjalani puasa, Anda akan belajar untuk meningkatkan kontrol diri, menurut psikolog sekaligus dosen Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada (UGM), Dr Bagus Riyono.

“Dengan berpuasa kita dilatih delay gratification atau menunda pemuasan dari makan, emosi dan lainnya,” ujar Bagus beberapa waktu lalu.

Bagus mencontohkan soal menunda pemuasan terkait emosi. Misalnya, dengan ada jeda dan tidak impulsif, maka penurunan ketegangan atau stres dalam diri seseorang bisa terjadi.

Selain itu, Bagus mengungkapkan bahwa saat menjalani puasa, jiwa akan dilatih untuk disiplin dan tekun. Dari sanalah, hati yang merasakan tenang bisa menjadi hadiahnya.

Bagus mengungkapkan bahwa puasa juga bisa melatih diri untuk merespons semua hal dengan lebih tengan dengan begitu dapat menurunkan stres dalam diri.

“Puasa Ramadan menjadi momentum untuk bersiap-siap menjalani kehidupan setelah selesai nanti,” kata Bagus.

“Jadi jangan sampai mengendalikan diri hanya saat puasa saja, justru ini menjadi latihan mengendalikan diri untuk persiapan kehidupan setelah puasa,” tambahnya.

Manfaat Fisik Puasa

Puasa sendiri sudah lama terkenal dengan banyak manfaatnya bagi kesehatan fisik. Namun, penting untuk mengingat bahwa manfaat puasa hanya dapat diperoleh jika Anda menjalaninya dengan tepat.

Dietisien Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan UGM, Tony Arjuna mengungkapkan bahwa puasa memang dapat membuat badan secara fisik jadi makin sehat.

Hal tersebut lantaran saat puasa, tubuh terlatih secara fisiologis untuk membakar kalori. Hanya saja, menurut Tony, masih ada kesalahan yang dijalani oleh masyarakat dalam pemilihan makanan saat sahur dan buka.

Kesalahan tersebutlah yang dapat memengaruhi kesehatan dan kebugaran tubuh saat seseorang menjalani puasa. Misalnya, memilih makanan langsung dalam jumlah banyak ketika buka puasa.

“Saat buka puasa makan dalam jumlah yang banyak sehingga menyebabkan gula darah dalam tubuh cepat naik dengan tinggi namun turunnya juga cepat. Hal ini yang tidak sehat untuk badan. Adanya jadi lemas dan ngantuk karena caranya kurang tepat,” ujar Tony.