Inionline.id – Ketua Bidang Politik Hukum dan HAM (Polhukam) DPP PKS, Almuzammil Yusuf menanggapi pertemuan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum Nasdem Surya Paloh sebagai pertemuan yang terhormat. Karena kedua pimpinan parpol itu menghargai pilihan politik dan capres masing-masing.
“Merupakan pertemuan politik yang terhormat antara dua pimpinan Parpol yang saling menghormati dan menghargai pilihan politik dan capresnya masing-masing,” katanya kepada wartawan, Minggu (5/3).
Dia menjelaskan terkait sikap Parpol karena memang konstitusi UUD 1945 sudah menjamin hak kebebasan parpol peserta Pemilu untuk dapat mengusung dan mendukung Capresnya masing-masing.
“Kontestasi politik tidak boleh dalam situasi saling ancam dan sandra. Yakni memaksakan pilihan Capresnya untuk didukung, jika tidak ikut mendukung maka diancam dengan kriminalisasi hukum,” ujar dia.
Muzammil mengingatkan, kalau situasi saling ancam dan sandra yang terjadi maka jelas merupakan kemunduran Demokrasi di era reformasi. Sekaligus pengkhianatan terhadap amanat Konstitusi UUD 1945 Pasal 6A ayat 2, yang berbunyi ‘Pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilihan umum sebelum pelaksanaan Pemilu’.
“Masyarakat kita sudah sangat dewasa dengan perbedaan pilihan dan kandidat politik, termasuk perbedaan Capres. Jangan sampai kedewasaan masyarakat ini tidak diikuti oleh para elitnya. Ini lucu, Dunia jadi terbalik-balik,” imbuhnya.
Sebagai informasi, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh berkunjung ke kediaman Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Hambalang, Bogor, Jawa Barat pada Minggu (5/3).
Pertemuan yang berlangsung hampir dua jam tersebut disepakati bahwa kedua ketua umum parpol menghormati untuk pilihan dari masing-masing partai pada Pemilu 2024 mendatang.
