Ribuan Warga Mengungsi Setelah Banjir Menerjang 15 Kelurahan di Solo

Antar Daerah257 views

Inionline.id – Usai hujan deras sejak pukul 14.00 WIB banjir menerjang 15 kelurahan di Kota Solo, Jawa Tengah, Kamis (16/2). Ribuan warga mengungsi karena rumah terendam hingga 1,5 meter.

“Bahkan kalau yang terdampak totalnya ada 10 ribuan jiwa. Ada yang mengungsi ada yang bertahan di rumah,” kata Kepala BPDB Kota Solo, Nico Agus Putranto saat dikonfirmasi lewat telepon.

Nico mengatakan tak menutup kemungkinan banjir terus meluas mengingat hujan masih mengguyur wilayah Solo dan kabupaten di sekitarnya.

“Masih dimungkinkan berkembang lagi karena di Boyolali juga masih hujan deras sehingga kiriman air dari sana terus masuk ke Solo. Ini di wilayah Laweyan dan Pajang juga sudah mulai terjadi luapan,” katanya.

Menurut informasi yang dihimpun banjir terjadi setidaknya di Kelurahan Jagalan, Gandekan, Sudiroprajan, Pucangsawit, Semanggi, Joyosuran, Sangkrah, Kedung Lumbu, Mojo, dan Joyontakan. Ketinggian air bervariasi mulai dari 30 cm hingga 1,5 meter.

Sejak sore tadi, Taruna Siaga Bencana (Tagana) binaan Dinas Sosial (Dinsos) Kota Solo mulai mendirikan dapur umum di Kelurahan Jagalan. Bantuan dari sana nantinya akan didistribusikan ke seluruh wilayah yang terdampak banjir di Solo.

“Ada yang mandiri juga di beberapa kelurahan seperti di Joyosuran, Sudiroprajan, Gandekan,” kata Nico.

Lurah Jagalan, Yudha Andika mengatakan banjir terjadi di tujuh RW. Pihaknya menyediakan tempat mengungsi untuk warga terdampai. Sampai saat ini, setidaknya tercatat ada 730 jiwa yang berada di pengungsian.

“Banjirnya dari Sungai Sonto. Itu pintunya di Kelurahan Sewu. Kalau pintu airnya tidak bermasalah, biasanya langsung surut,” katanya.

Lurah Pucangsawit, Yosef Fitriyanto mengatakan wilayahnya yang dilalui Sungai Sonto juga dilanda banjir. Menurutnya, luapan air dari Bengawan Solo juga memasuki kawasan permukiman.

“Pintu airnya sedikit bermasalah. Sepertinya terganjal sesuatu,” ujarnya.

Dihubungi terpisah, Relawan Jasa Tirta, Mario mengatakan Tinggi muka air (TMA) di Pos Pantau Jurug tercatat mencapai 9,11 meter pada pukul 19.30 WIB. Artinya, Bengawan Solo sudah memasuki status siaga merah.

“Sejak kemarin pukul 06.00 WIB memang sudah siaga kuning. Tadi sore mulai 18.12 WIB sudah masuk siaga merah,” kata penjaga pos pantau TMA Jurug itu.