Menaker Gandeng China untuk Mengembangkan Pelatihan Perawatan Mobil Listrik

Berita057 views

Inionline.id – Indonesia dan China akan bekerja sama di bidang pelatihan vokasi untuk mengembangkan program pelatihan di bidang perawatan mobil listrik. Rencana itu sejalan dengan upaya Indonesia membangun industri kendaraan listrik.

Hal itu disampaikan Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah usai menerima Kunjungan Kehormatan Duta Besar RRT Lu Kang di Kantor Kemnaker Jakarta, Senin (20/2).

Dalam pertemuan itu, keduanya membahas sejumlah isu dan kerja sama bidang ketenagakerjaan.

Ida mengungkapkan hubungan diplomatik Indonesia dan China memasuki tahun ke-74 pada tahun ini. Eratnya kemitraan dan persahabatan tersebut adalah landasan yang kuat untuk semakin mempererat persahabatan Indonesia-Tiongkok, utamanya di bidang ketenagakerjaan.

Kemnaker sendiri telah memiliki kerja sama dengan beberapa perusahaan Tiongkok, khususnya dalam hal pengembangan kapasitas dan peningkatan kompetensi.

Beberapa perusahaan yang telah memiliki Perjanjian Kerja Sama (PKS) bergerak di bidang pengolahan biji nikel serta di bidang jasa telekomunikasi.

“Saya harap, dalam waktu dekat, kerja sama dengan Pemerintah RRT di bidang pelatihan vokasi dapat ditingkatkan dengan mengembangkan program pelatihan di bidang perawatan mobil listrik,” ujar Ida.

Ida juga berharap China dapat mendukung pemetaan sektor industri perusahaan Tiongkok di Indonesia dan bekerja sama dalam peningkatan dan pengembangan fungsi dan kejuruan Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) di Indonesia.

“Sehingga BPVP dapat menyediakan SDM berkompetensi dan sesuai dengan kebutuhan pasar industri,” terangnya.

Dalam kesempatan ini, Ida juga menyebut bahwa pihaknya tengah menjajaki kerja sama dengan dengan Pemerintah RRT untuk menggelar joint Job Fair, di mana joint job fair ini melibatkan perusahaan-perusahaan Tiongkok yang ada di Indonesia.

Selain pengembangan SDM dan informasi pasar kerja, pertemuan ini juga membahas knowledge and information exchange; pembinaan dan pengawasan tenaga kerja; serta pemberdayaan masyarakat di sekitar proyek-proyek tersebut.

“Saya harap pertemuan ini dapat memperkuat hubungan dan kerja sama Pemerintah RRT dan Indonesia di bidang ketenagakerjaan,” terangnya.