Ditargetkan ESDM Ada 300 Ribu Motor Listrik di 2023 dan 600 Ribu di 2024

Ekonomi1057 views

Inionline.id – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengumumkan target penyediaan motor listrik baru dan konversi sebanyak 300 ribu unit di 2023 dan 600 ribu unit di 2024.

“Percepatan implementasi kendaraan listrik pada 2023 motor listrik ditargetkan sekitar 300 ribu motor listrik baru maupun konversi BBM, dan 600 ribu pada 2024,” ucap Staf Khusus Menteri ESDM Bidang Percepatan dan Tata Kelola Minerba Irwandy Arif dalam Energy dan Mining Outlook 2023 di Sopo Del Tower, Jakarta Selatan, Kamis (23/2).

Namun, ia tidak merinci bagaimana porsi pembagian antara target motor listrik baru dan konversi tersebut. Irwandy hanya menegaskan target itu merupakan salah satu langkah pemerintah mengurangi ketergantungan impor energi.

Menurutnya, dinamika geopolitik global saat ini sulit diprediksi, serta mempengaruhi pasokan energi pada 2022 dan diprediksi masih akan berlanjut pada tahun ini.

“Di tengah tekanan global tersebut, pemerintah telah mengambil keputusan sulit pada 2022 dengan menaikkan harga jual BBM untuk menjaga keuangan negara dan memastikan ketersediaan untuk sektor kesehatan, pendidikan dan infrastruktur strategis,” jelasnya.

Sebelumnya, Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan pemerintah mulai menggelontorkan subsidi motor listrik pada Maret 2023, dengan besaran Rp7 juta per unit, baik untuk motor listrik baru dan konversi.

Ia menyebut target motor listrik konversi setidaknya mencapai 50 ribu unit pada 2023 ini. Arifin menegaskan bakal terus berupaya membina bengkel-bengkel konversi.

“Tahun ini konversi minimum 50 ribu dulu, tapi kami lagi mau coba membina bengkel-bengkel. Nanti kerja sama dengan Pak Menhub untuk bisa mengembangkan bengkel-bengkel,” katanya usai mengikuti rapat soal subsidi kendaraan listrik di Kantor Kemenko Kemaritiman dan Investasi, Senin (20/2).

Ia menyebut subsidi diberikan sebagai insentif bagi masyarakat supaya bisa memiliki motor listrik dengan biaya murah. Selain menghemat BBM, pemerintah berharap gelontoran subsidi itu bisa membantu membersihkan udara di dalam negeri.

“Kalau semua menggunakan kendaraan listrik, udara kita juga bersih. Jadi mengurangi emisi karbon, itu manfaatnya. Jadi bukan mensubsidi mampu dan tidak mampu, lain pengertiannya,” tandas Arifin.