Soal Anggaran Masjid Al Jabbar, Ridwan Kamil Balas Netizen Twitter

Berita3157 views

Inionline.id – Kritik dari sejumlah warganet direspons Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil terkait pembangunan Masjid Al Jabbar di Kota Bandung yang menggunakan anggaran penerimaan dan belanja daerah (APBD).

Dia menyebut pembangunan masjid raya provinsi itu merupakan hasil musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang). Selain itu, Emil–sapaan akrabnya–menyebut Masjid Al Jabbar adalah aspirasi jutaan warga.

“Jutaan warga Jawa Barat melalui berbagai Ormas Islam menitipkan aspirasi rakyat Jawa Barat agar dibangun Masjid Raya Provinsi sejak tujuh tahun yang lalu. Karena selama ini Masjid Raya Provinsi mengkudeta masjid Agung Kota Bandung,” kata Emil melalui akun Instagram @ridwankamil, Rabu (4/1).

Pada unggahan di akun Instagram itu, Emil memuat tangkapan layar netizen di Twitter dengan akun @outstandjing yang mempertanyakan dana APBD untuk pembangunan masjid. Dalam keterangan gambar yang diunggahnya di Instagram itu, Emil menyampaikan penggunaan APBD adalah kewenangan penyelenggara negara.

Dia menyebut daerah lain pun menggunakan APBD untuk membangun rumah ibadah, termasuk untuk yang selain masjid. Daerah lain pun, klaim Emil, ada yang menggunakan anggaran untuk membangun gereja, pura, atau rumah ibadah lainnya.

“Di wilayah mayoritas Kristiani APBD dialokasikan untuk gereja. Di wilayah Bali, APBD/N dipakai untuk membangun kawasan ibadah Pura,” ucapnya.

Masjid Al Jabbar yang berada di Gedebage, Kota Bandung diresmikan sebagai Masjid Raya Provinsi Jawa Barat pada 30 Desember 2022 oleh Ridwan Kamil. Dalam peresmiannya kala itu, RK menyebut masjid itu memiliki sejarah sejak 2017 saat proses groundbreaking dilakukan di era Gubernur Jabar Ahmad Heryawan.

Masjid yang didesain RK itu populer dengan sebutan ‘Masjid Terapung’ karena dikelilingi danau retensi sebagai penyerap air yang datang dari utara menuju selatan kawasan Kota Bandung.

Dikutip dari laman Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (DBMTR) Jawa Barat, Masjid Al Jabbar dirancang bukan sekadar untuk salat, namun juga tempat pembinaan khazanah Islam dengan sentuhan konsep wisata.

Sebelumnya, sejumlah warganet mengkritik kebijakan Ridwan Kamil membangun Masjid Al Jabbar. Mereka mempertanyakan alasan Emil menggunakan APBD untuk membangun masjid megah di saat Jawa Barat lebih membutuhkan pembenahan transportasi publik baik di Bandung, maupun di provinsi itu secara keseluruhan.

Emil menjawab kritikan itu lewat postingan Instagram. Namun, jawabannya justru memperkeruh perdebatan di media sosial.

Pengguna Twitter sempat membuat tagar #sugantehpinter menjadi trending topic. Tagar itu berisi cuitan kekecewaan terhadap cara Emil menanggapi kritik publik.

Belakangan salah satu akun relawan Ridwan Kamil meminta kepada netizen untuk tak mengirimkan pesan secara pribadi (direct message/DM) untuk melakukan perundungan terhadap akun @outstandjing. Pada tangkapan layar di akun relawan RK itu, pemilik akun @outstandjing menunjukkan DM-DM yang diduga melakukan ‘perundungan’ atas kritiknya pada pembangunan masjid pakai APBD.