Menkes Mengklaim Varian Covid Terbaru Belum Mampu Menembus Sistem Pertahanan Indonesia

Headline, Nasional257 views

Inionline.id – Budi Gunadi Sadikin Menteri Kesehatan (Menkes) mengklaim subvarian virus corona (Covid-19) baru yang muncul di sejumlah negara belakangan ini belum mampu untuk menembus sistem pertahanan Indonesia, lantaran menurutnya imunitas penduduk Indonesia terhadap infeksi Covid-19 sudah sangat tinggi.

Budi menambahkan imunitas tinggi itu didapatkan baik melalui program vaksinasi Covid-19 maupun imunitas alamiah pasca seseorang terinfeksi Covid-19.

Ia lantas menyinggung China yang mengalami lonjakan Covid-19 imbas BF.7, padahal subvarian yang sama juga sudah teridentifikasi di Indonesia dan menurutnya tak berdampak pada kenaikan kasus.

“Nah ini membuktikan apa? bahwa memang varian-varian baru itu tidak bisa menembus sistem pertahanan masyarakat kita,” kata Budi di Gedung PP Muhammadiyah, Jakarta Pusat, Selasa (3/1).

Budi mencatat sejauh ini sudah terdapat 15 kasus BF.7 di Indonesia yang tersebar di DKI Jakarta, Bali, dan Jawa Barat.

Kasus pertama terdeteksi di Pulau Dewata pada Juli 2022 dan sejauh ini menurutnya tak terjadi lonjakan kasus. Dengan demikian pemerintah memutuskan untuk tidak melakukan pengetatan di pintu masuk khusus pelancong China.

“Kita merasa ya tidak perlu kita mengetatkan kegiatan, mengurangi, membatasi kegiatan masyarakat, karena imunitas sudah tinggi,” imbuhnya.

Budi selanjutnya menilai bahwa Indonesia memiliki beberapa keuntungan dalam mengaplikasikan strategi pengendalian Covid-19.

Indonesia yang memutuskan tak pernah lock down dan sempat menggantinya dengan PPKM menurutnya sangat sesuai. Sebab dengan metode itu, imunitas penduduk baik dari vaksinasi maupun antibodi alamiah sangat tinggi.

Budi juga menyebut bahwa kasus virus corona di Indonesia sudah terkendali, sebab tidak ada lonjakan kasus signifikan hingga saat ini. Kondisi itu menurutnya juga menjadi alasan paling kuat pemerintah akhirnya mencabut kebijakan PPKM di Indonesia pada 30 Desember 2022 lalu.

“Secara ilmiah, kombinasi imunitas orang yang sudah divaksin, tapi vaksinasinya mesti dua kalau enggak ada risiko wafat. Nah vaksin duluan kemudian kena Covid-19 itu imunitasnya paling tinggi dan paling tahan lama,” ujar Budi.