Kesejahteraan Petani Lewat BUMP Menjadi Langkah Nyata Pemkot Semarang

Berita457 views

Inionline.id – Pemerintah Kota Semarang semakin nyata mengambil langkah-langkah strategis untuk menyelesaikan permasalahan pangan yang menjadi ancaman krisis di tahun ini.

Langkah yang dilakukan Pemerintah Kota Semarang antara lain melaunching Badan Usaha Milik Petani (BUMP) Lumpangsemar Sejahtera sekaligus mengukuhkan Organisasi Petani Vanili, Kamis (26/1).

Pelaksana tugas Wali kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu berharap, dengan adanya BUMP bisa mensejahterakan sekaligus masyarakat sebagai konsumen mendapatkan bahan pokok dengan harga murah.

“Harapannya petani akan lebih bangkit, karena sistem bagi hasil petani langsung mendapat uang hasil panennya. Kalau tidak kan sudah capek, harga murah akan hopeless,” kata Hevearita Gunaryanti Rahayu di Lahan TNI Koramil RT 04 RW 03 Kelurahan Bulusan Kecamatan Tembalang dikutip Jumat (27/1).

Menurut perempuan yang akrab disapa Ita, selama ini tingginya harga tanaman hasil panen tidak bisa dinikmati petani. Hal itu terjadi disebabkan oleh rantai distribusi yang cukup panjang.

“Maka dengan adanya BUMP ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan petani,” kata Ita.

Ita juga mendorong jajarannya untuk melakukan pendampingan budidaya vanili bagi para petani mengingat vanili bisa menjadi salah satu komoditas ekspor.

“Kita kerja sama dengan Gapoktan Kabupaten Kendal, Demak dan Grobogan sehingga harapannya bisa menjadi kolaborasi antar petani untuk saling suplai,” ujarnya.

“Seperti telur produksi Kendal ternyata tidak langsung ke Kota Semarang tapi harus keluar daerah dulu sehingga waktu masuk Semarang harga sudah naik,” terang Ita.

Pada kesempatan yang sama, Pemkot Semarang melalui Dinas Ketahanan Pangan berkolaborasi dengan Kodim 0733/ Kota Semarang, BUMN, serta BUMP melaksanakan panen jagung di lahan TNI Koramil RT 04 RW 03 Kelurahan Bulusan, Tembalang.

Adapun upaya peningkatan produksi jagung yang telah dilakukan berupa penggunaan benih varietas unggul yang bersertifikat, sistem pengolahan tanah secara mekanisasi, dan pengamatan serangan organisme pengganggu tanaman secara intensif.

“Kolaborasi ini menghasilkan panen jagung sebanyak 40 ton. Di mana sekitar 1 ton dijual ke BUMP Lumpang Semar Sejahtera dan kurang lebih 39 ton dijual ke ID Food,” ujar Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Semarang, Bambang Pramusinto.