Inionline.id – Anies Baswedan mengungkap tambahan kriteria untuk menjadi pendampingnya di Pilpres 2024. Pencarian pasangan terus dilakukan sambil melakukan konsolidasi ke berbagai daerah di Indonesia dan menyerap aspirasi.
Pasangan yang ia cari harus bisa berkontribusi pada pemenangan saat kontestasi. Artinya, ia perlu sosok yang bisa menambah raihan suara elektoral.
Syarat atau kriteria kedua adalah bisa membantu menghadirkan stabilitas hubungan koalisi. Nantinya, hal itu berpengaruh pada efektivitas pemerintahan.
“Kriteria utamanya, pertama adalah pasangan yang bisa berkontribusi pada pemenangan. Kedua berkontribusi pada stabilitas hubungan koalisi, ketiga mendukung dalam efektivitas pemerintahan,” Kata dia saat menghadiri acara di Kabupaten Bandung, Minggu (22/1).
“Ada tambahan satunya, secara chemystri dwi tunggal,” Anies melanjutkan.
Namun, proses pencarian itu masih berjalan. Sambil menunggu, Anies dan partai Nasdem terus melakukan konsolidasi dengan partai lain dalam rangka memperkuat komitmen koalisi.
“Sekarang fasenya adalah konsolidasi koalisi ini sehingga solid, setelah itu kita musyawarah,” ucap dia.
Hal penting lainnya adalah bagaimana ia menerjemahkan visi kepada partai lain dan sekaligus calon pendampingnya. Ia mencontohkan, ingin menghadirkan pertumbuhan ekonomi berkualitas.
“Yang berkualitas itu artinya apa? Artinya disertai pemerataan dalam arti yang senyatanya. Itulah kita mengikhtiarkan agar keadilan sosial menjadi agenda pertama dan terutama bagi Indonesia ke depan,” Imbuh Anies.
“Karena kita memiliki seluruh potensi agar semua bisa merasakan kesempatan yang sama kesejahteraan yang setara,” ucap dia.
Menurutnya, konsep bedar ini sudah dilakukan saat dirinya menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta selama satu periode.
Perwujudannya adalah menurunkan komponen biaya hidup warga. Beberapa di antaranya, komponen biaya transportasi warga dikurangi oleh pemerintah dengan membangun transportasi umum yang biaya murah terjangkau.
“Sehingga masyarakat di Jakarta punya ruang yang lebih besar untuk menabung misalnya. Dengan begitu bagi warga yang tinggal di kota ini bisa mendapatkan kesempatan untuk meningkatkan kesejahteraan,” kata Anies.
“Kita ingin agar pesan keadilan sosial ini ada disemua sektor. Unsur penting yang sekarang ini menjadi fokus adalah keadilan sosial. Jadi politik kita adalah politik keadilan sosial,” ia melanjutkan.
Ada Penolakan
Acara yang dihadiri oleh Anies Baswedan berupa Jalan Santai di Stadion Jalak Harupat, Kabupaten Bandung diwarnai unjukrasa berupa penolakan. Hal itu dilakukan oleh sejumlah warga yang mengatasnamakan Aliansi Masyarakat Kabupaten Bandung (AMKAB).
Mereka menggelar aksi di luar stadion. Sejumlah tulisan berisi protes dan topeng Anies maupun Ketua Umum Nasdem, Surya Paloh mewarnai unjukrasa.
Koordinator Aksi, Abie menyatakan penolakan itu datang karena kedatangan Anies tidak sesuai dengan tema yang dicanangkan.
“Kita tahu acara event yang diadakan Anies Baswedan ini kan event jalan sehat. Tapi kita lihat banyak hal-hal yang sudah mengarah terutama atribut partai yang sudah mengarah ke kampanye,” jelasnya.
Ia meminta Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Bandung untuk turun tangan dan mengkontrol kondisi di lapangan.
“Apakah ini bisa dikategorikan penyalahgunaan atau curi start. Kami juga akan koordinasi dengan pihak Bawaslu terkait permasalahan ini,” pungkasnya.
