UNS Menciptakan Panel Surya Berbasis Zat Warna Berkat Matching Fund Kedaireka

Pendidikan157 views

Inionline.id – Pusat Unggulan Iptek (PUI) Perguruan Tinggi (PT) Teknologi Penyimpanan Energi Listrik Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta membuat panel surya berbasis zat warna. Pembuatan hasil kolaborasi dengan UMG Idealab Indonesia dalam program Matching Fund Kedaireka 2022.

UMG Idealab merupakan perusahaan yang membangun dan berinvestasi dalam start-up teknologi tahap awal. UMG Idealab dalam program Matching Fund Kedaireka 2022 berperan sebagai mitra dalam proses pengembangan teknologi ini. Tim riset UNS menjelaskan panel surya berbasis zat warna memiliki prinsip kerja khusus.

Panel surya berbasis warna akan menangkap sinar matahari dan mengkonversi menjadi energi listrik. Konversi energi memanfaatkan eksitasi elektron yang terjadi pada zat warna yang digunakan. Teknologi ini disebut dengan Dye-Sensitized Solar Cell (DSSC).

Pengembangan teknologi ini dilatarbelakangi ketersediaan energi matahari melimpah dan kebutuhan energi di Indonesia yang semakin besar. Hal tersebut menginspirasi tim riset mengembangkan sel surya generasi ketiga. Tujuannya, mengoptimalkan kinerja sel surya yang telah ada yaitu sel surya silikon.

Keunggulan DSSC yaitu mampu menyerap cahaya pada intensitas rendah, proses pembuatan mudah, ramah lingkungan, dan bahan tidak beracun. DSSC bisa dikombinasikan dengan sel surya silikon agar mengoptimalkan kinerja pada intensitas cahaya yang rendah.

Menariknya, sel surya DSSC ini dapat dibuat dalam berbagai warna bahkan transparan. Sehingga, penerapan sel surya DSSC bisa menjadi solar windows, yakni jendela yang mempunyai multifungsi sekaligus dapat mengkonversi energi listrik. Hal ini di masa depan dapat diterapkan dalam bangunan terintegrasi photovoltaics (BIPV) dan dibuat dalam berbagai warna.

“Alasan utama dalam mengembangkan teknologi ini adalah DSSC mampu menyerap cahaya dalam intesitas rendah sehingga mampu menghasilkan energi meskipun pada sore hari,” tutur Ketua Pengusul Program Matching Fund Kedaireka, Agus Supriyanto, dikutip dari laman uns.ac.id, Rabu, 28 Desember 2022.

Produk riset ini menghasilkan modul DSSC berukuran 40 cm x 40 cm dengan luaran energi listrik sebesar 9 Volt dan 120 mA di bawah cahaya matahari. Tegangan dan arus yang dihasilkan tersebut mampu menghidupkan lampu LED atau kipas mini.

Pengembangan teknologi modul DSSC ini juga sejalan dengan komitmen UMG Idealab Indonesia dalam mengatasi perubahan iklim dengan upaya pemerataan energi baru dan terbarukan di Indonesia, salah satunya memanfaatkan energi matahari. Dukungan UMG Idealab Indonesia kepada tim riset UNS berupa penyediaan bahan baku komponen penyusun DSSC dan fasilitas peralatan serta pengujian performa DSSC.

Selain itu, UMG Idealab Indonesia melalui PT LECTRO ENERGI SEMESTA akan membantu mengkomersialkan produk akhir atau purwarupa modul DSSC berupa solar window.