Menteri ESDM Inginkan Subsidi Kendaraan Listrik untuk Konversi Motor Tua

Inionline.id – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mendorong agar subsidi kendaraan listrik diarahkan untuk konversi motor listrik saja.

Untuk konversi pun, Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan mendorong untuk produk motor yang sudah tua, bukan yang baru dibeli.

“Kalau ESDM sendiri, kita majunya ke konversi motor tua aja, karena ini yang bisa mengurangi BBM, mengurangi emisi, dan manfaatnya juga ada,” ujarnya di Kementerian ESDM, Jumat (23/12).

Menurutnya, konversi motor tua akan sangat membantu masyarakat terutama yang di pelosok. Sebab, ini bisa mengurangi anggaran untuk membeli BBM.

“Motor tua ini kan banyak dipakai masyarakat di pelosok-pelosok, sehingga mereka juga bisa menghemat biaya energinya. Kita juga melihat bengkel-bengkel UMKM bisa hidup. Kalau pabrikan besar, situ-situ aja,” jelasnya.

Selain itu, jika pemerintah fokus ke konversi motor listrik, maka ini akan membantu mengurangi anggaran subsidi BBM sekaligus mengurangi emisi karbon. Pasalnya, jumlah kendaraan motor di Indonesia lebih dari 100 juta unit dan mengkonsumsi minyak mentah sekitar 800 ribu barel per hari.

“Kalau harga minyak mentah aja US$80 sekarang, kali 800 ribu, itu sekitar US$64 juta sehari. Coba kali setahun berapa tuh. Nah kalau bisa gantiin itu, bisa berapa banyak dana yang bisa kita pakai untuk yang lain,” terangnya.

Pemerintah berencana menggelontorkan subsidi untuk kendaraan listrik. Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan untuk mobil listrik, subsidi yang digelontorkan sebesar Rp80 juta.

Untuk mobil hybrid Rp40 juta. Untuk motor listrik baru, subsidinya sebesar Rp8 juta. Sedangkan untuk konversi motor listrik Rp5 juta.