Bima Arya Dampingi Mendag Cek Harga Pangan, Zulhas : Mayoritas Harga Stabil, Kedelai Naik

Antar Daerah357 views

Inionline.id – Menteri Perdagangan (Mendag), Zulkifli Hasan didampingi Wali Kota Bogor, Bima Arya dan Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo blusukan mengecek harga pangan di Kota Bogor jelang Natal dan Tahun Baru, Jumat (23/12/2022) pagi.

Titik pertama yang dikunjungi Mendag dan Bima Arya yakni Pasar Modern Superindo di Jalan Pajajaran, Kota Bogor.

Di sana Mendag mengecek ketersediaan bahan pangan dan bahan pokok serta kondisi harga.

Pengecekan harga dan ketersediaan bahan pangan ini kata Zulkifli Hasan, merupakan arahan dan perintah dari Presiden Joko Widodo tidak hanya kepada kementerian, melainkan juga kepada kepala daerah dan instansi lainnya.

“Kita memang intens, karena ini menyangkut dengan hajat hidup orang banyak dan ini perintah pak presiden terkait ketersediaan barangnya, harganya terjangkau stabil. Nah pagi ini kita ke pasar modern superindo ini,” kata Zulkifli Hasan.

Penjualan bahan pokok di pasar modern, kata Zulhas sapaan Mendag berbeda dengan pasar tradisional, karena pasar modern tidak ada tawar menawar sehingga harga yang tersedia sudah ditentukan.

“Harganya sudah sesuai dengan yang diputuskan pemerintah, tadi kita cek, gula Rp13.500 memang itu sudah sesuai HET, telur Rp 27 ribu, minyak goreng Rp 14 ribu, daging Rp 130 ribu, bawang Rp 30 ribu, untuk bawang memang tergantung ukuran, sedang Rp 35 ribu, besar Rp 40 ribu, harga ayam Rp 32 ribu, kalau yang besar Rp 33 ribu – Rp 35 ribu,” katanya.

Untuk harga beras, lanjut Mendag harga eceran tertinggi beras premium sebesar Rp 13.500. Sedangkan untuk beras medium dari Bulog mengeluarkan harga Rp 8.300 sedangkan harga jual tertinggi itu diperbolehkan sampai Rp 9.450.

“Jadi sampai di sini kita lihat harga stabil dan memang data BPS inflasi kita turun dari 5,7 jadi 5,4. Memang ada beberapa yang naik, misalnya kedelai. Kedelai itu saya sudah ngomong dimana-mana, Desember datang akhir tapi ini mundur lagi. Januari,” katanya.

Mendag menyebut, untuk harga bahan pangan di Kota Bogor aman dan stabil karena setiap hari dilakukan pengecekan ketersediaan dan kondisi harga oleh Wali Kota Bogor bersama jajaran Pemkot Bogor.

“Kemarin saya ke Sorong. Itu harga juga stabil. Saya juga ke Fakfak, harganya stabil. Jadi sampai hari ini, mudah-mudahan sampai Nataru semua tersedia dan harganya stabil,” ujarnya.

Setelah mengecek harga dan ketersediaan di pasar modern, Zulkifli Hasan bersama Bima Arya, Arief Prasetyo, Bulog, Satgas Pangan, perwakilan BUMN dan BUMD melakukan pengecekan di pasar tradisional Pasar Kebon Kembang di Jalan Dewi Sartika, Kota Bogor.

“Kita diminta terus memonitor setiap hari hajat hidup orang banyak yaitu kebutuhan pokok pangan. Perintah pak presiden jelas, harus ada barangnya, harganya tidak boleh gonjang-ganjing, harganya terjangkau ya, itu lah yang kami lakukan setiap hari ke pasar,” katanya.

Dari hasil pengecekan kondisi pasar tradisional, lanjut Zulkifli Hasan secara umum harga stabil. Bahkan, ada yang mengalami penurunan harga yakni cabai, dan bawang. Sementara itu untuk daging dan telur tetap stabil.

Sementara itu harga beras, lanjut Zulkifli Hasan memang mengalami kenaikan harga.

Untuk itu kata dia, Bulog tidak melakukan pembelian beras melainkan terus melakukan operasi pasar.

“Dikasih terus (operasi pasar), harganya dari bulog Rp 8.300, dijual boleh sampai Rp9.450 (ketersediaannya) dimana-mana ada barangnya, memang masih agak tinggi beras premium, tapi Januari nanti setelah diguyur oleh Bulog akan makin stabil,” katanya.

Saat mengecek ketersediaan bahan pangan dan stabilitas harga, Mendag juga mentraktir emak-emak yang sedang berbelanja dengan memborong beras, minyak goreng, daging sapi, tahu dan tempe, daging ayam, cabai dan bawang.

Saat mengecek harga dan ketersediaan bahan pangan di Kota Bogor ini, Mendag Zulkifli Hasan juga menyampaikan permohonan maaf karena impor kedelai yang dijadwalkan Desember ini baru bisa dilaksanakan pada Januari.

Saat ini kata Zulkifli harga kedelai memang mengalami kenaikan berada di kisaran Rp 13 Ribu sampai Rp 15 Ribu.
Namun harga itu akan turun setelah dilakukan impor pada Januari mendatang.

“Kedelai (di negara asal) sudah turun, kira-kira kalau dirupiahkan harganya Rp 8.000. Jadi kalau bulog impor harganya bisa Rp 10.500. Mudah-mudahan Januari bisa sampai sini,” katanya.

Terkait impor kedelai kata Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Mendag Zulkifli Hasan sudah memerintahkan Bulog melakukan persiapan impor mulai dari bulan November 2022.

“Tapi memang ada sedikit challenge sehingga kemungkinan akan datang di Januari. Saya izin melaporkan privat ini mulai masuk dalam minggu ini akan masuk 40 ribu ton dengan harga baru. Jadi dari negara asal harganya sudah turun, karena panen. Sehingga kita harapkan harganya bisa turun sampai ke Rp 12 ribu kemudian ke Rp 11 Ribu,” ujarnya.