Alasan Presiden Jokowi Buka Kemungkinan Setop PPKM di Akhir Tahun 2022

Berita457 views

Inionline.id – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkap kemungkinan menghentikan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pada akhir tahun dengan alasan merujuk pada tingkat penularan kasus Covid-19 di Indonesia semakin menurun.

Dia menyebut ada tren penurunan signifikan beberapa waktu terakhir jika dibandingkan puncak gelombang Omicron.

“Kemarin kasus harian kita berada di angka 1.200 dan mungkin nanti akhir tahun kita akan menyatakan berhenti PSBB, PPKM kita,” ungkap Jokowi pada Outlook Perekonomian Indonesia 2023 di Jakarta, Rabu (21/12).

Jokowi mengatakan Indonesia pernah melaporkan 56.757 kasus Covid-19 per hari saat gelombang Delta. Kemudian, Indonesia juga pernah melaporkan hingga 64.718 kasus per hari saat Omicron merebak.

Ia mengingat tantangan pemerintah begitu berat saat itu. Pemerintah pun dihadapkan pada opsi karantina wilayah atau lockdown.

“Saat itu saya ingat, hampir 80 persen menteri menyarankan saya untuk lockdown, termasuk masyarakat juga menyampaikan hal yang sama. Kalau itu kita lakukan saat itu, mungkin ceritanya akan lain sekarang ini,” ucap Jokowi.

Jokowi mengatakan Indonesia telah banyak belajar dari pandemi Covid-19. Indonesia telah membenahi sejumlah aspek dari layanan kesehatan.

Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito telah meminta warga untuk dapat melalui momen Natal dan Tahun baru 2023 (Nataru) tanpa tren kenaikan kasus virus corona (Covid-19).

Wiku menyebut kondisi itu dapat terjadi apabila warga mematuhi protokol kesehatan Covid-19 secara konsisten selama melakukan aktivitas di keramaian atau bahkan mudik Nataru. Ia kemudian menyinggung Covid-19 di Indonesia berpotensi ‘hilang’ pada 2023 mendatang.

“Indonesia hebat kalau bisa membuktikan sekarang ini betul-betul kita bisa menjalankan seperti normal, tetapi tidak melonjak kasusnya. Dan itu kan artinya kesuksesan kita bersama untuk mengatakan tahun 2023 berarti mungkin Covid-19 sudah bisa berlalu,” kata Wiku dalam acara daring, Selasa (20/12).

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin sebelumnya juga telah memprediksi momen libur Nataru 2023 mendatang tidak akan menyebabkan terjadinya kenaikan kasus virus corona di Indonesia.

Budi menegaskan faktor yang paling mempengaruhi kenaikan kasus atau gelombang Covid-19 adalah temuan varian baru dan bukan mobilitas warga.

“Dengan Nataru, nanti sih Insya Allah harusnya kalau saya lihat, karena variannya sudah mulai turun harusnya [kasus Covid-19] akan turun,” kata Budi di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Rabu (14/12).