HGN 2022, Nadiem Makarim Berterima Kasih pada Guru yang Tidak Takut Berinovasi

Pendidikan257 views

Inionline.id – Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim mengapresiasi guru yang mau terus belajar, berinovasi, dan bertransformasi. Sebab, tiga tahun terakhir ada perubahan besar dalam dunia pendidikan melalui Merdeka Belajar.

Salah satu yang tersedia di Merdeka Belajar ialah Platform Merdeka Mengajar. Platform itu dirancang untuk memenuhi kebutuhan guru untuk belajar, berkarya, dan berkolaborasi.

“Saya berterima kasih kepada lebih dari 1,6 juta pengguna Platform Merdeka Mengajar, yakni guru yang mau mencoba hal-hal baru yang tidak takut untuk berinovasi, yang sadar dan paham bahwa sudah tiba waktunya untuk bertransformasi,” kata Nadiem di pidato peringatan Hari Guru Nasional 2022 dalam keterangan tertulis, Jumat, 25 November 2022.

Dia menuturkan melalui Platform Merdeka Mengajar, guru bisa mengakses modul pembelajaran dengan gratis, mengunggah dan membagikan konten-konten praktik baik pembelajaran, dan terkoneksi dengan rekan sesama guru dari daerah lain. Guru di Aceh bisa belajar dari guru di Papua atau guru di Kalimantan bisa menginspirasi guru-guru di Jawa.

Nadiem mengakui masih ada yang ragu untuk melakukan perubahan dalam proses pembelajaran di kelas atau menjalankan tugas sebagai pemimpin satuan pendidikan. Namun, tidak ada perubahan yang membuat nyaman.

“Jika masih nyaman, itu artinya kita tidak berubah,” kata Nadiem.

Nadiem menyebut sebenarnya bukan hanya guru yang terus didorong untuk berubah. Pihaknya di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) juga memacu diri untuk berinovasi, mengubah cara pandang, dan cara kerja dalam memberikan layanan terbaik bagi pendidik dan peserta didik.

“Platform tersebut kami buat berdasarkan kebutuhan di lapangan, bukan berdasarkan keinginan kami. Ini adalah perubahan besar cara kerja pemerintahan dalam melayani masyarakat,” kata Nadiem.

Pihaknya juga membuka kesempatan bagi guru mengikuti program Guru Penggerak yang berbeda dengan program pendidikan yang ada selama ini. Nadiem menjelaskan Program Guru Penggerak bertujuan menghasilkan generasi baru kepemimpinan pendidikan Indonesia.

“Mereka adalah guru yang menomorsatukan murid dalam setiap keputusannya, yang mampu menjadi mentor bagi guru-guru lainnya, dan berani melakukan terobosan-terobosan dalam memperjuangan yang terbaik bagi muridnya. Inilah generasi baru kepala sekolah dan pengawas,” tutur Nadiem.

Saat ini, sudah ada 50.000 Guru Penggerak. Nadiem mengatakan pihaknya akan terus mendorong makin banyak guru di seluruh penjuru Nusantara menjadi Guru Penggerak untuk memimpin roda perubahan pendidikan Indonesia.

“Saya sangat berharap agar seluruh kepala daerah dapat segera mengangkat Guru Penggerak untuk bisa menjadi kepala sekolah dan pengawas sekolah, innovator di sekolah, dan lingkugnan sekitar,” tutur Nadiem.

Nadiem menyebut program persiapan calon guru, khususnya melalui transformasi program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan kini berorientasi pada praktik pengalaman lapangan, mengedepankan metode inkuiri, dan membiasakan guru melakukan refleksi. Inovasi lainnya, kini perkuliahan PPG jauh lebih terintegrasi dengan sekolah, kampus, dan masyarakat melalui sistem digital.

“Semua ini bertujuan untuk melahirkan pendidik sejati yang profesional dan adaptif, yang terus memprioritaskan kebutuhan peserta didik, dan yang selalu bersemangat untuk berkolaborasi dalam berinovasi,” ujar Nadiem.

Dia yakin ide-ide brilian perlu didukung dengan kesejahteraan guru. Untuk itu, saat ini pihaknya terus memprioritaskan pengangkatan guru honorer sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) melalui seleksi ASN Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (ASN PPPK).

“Saya tidak menutup mata memang masih banyak hal yang perlu disempurnakan dalam program ini. Karena itulah, semua dari kita harus bergotong-royong agar target kita, yakni satu juta guru diangkat menjadi ASN PPPK, dapat terwujud,” kata Nadiem.

Nadiem menyebut sekarang waktu yang tepat untuk menyamakan arah perjalanan menuju satu tujuan bersama. Yakni pendidikan Indonesia yang maju, berkualitas, dan memerdekakan.

“Terus bentangkan layar kapal besar ini tanpa kenal lelah, dengan serempak, dan serentak, kita hadirkan inovasi dan transformasi, mewujudkan Merdeka Belajar di seluruh penjuru Nusantara,” kata Nadiem.