Dewan Jabar H. Cecep Gogom : Program Kolecer Pemprov Jawa Barat Jangan Hanya Wacana dan Seremonial

Antar Daerah357 views

Bogor, Inionline.id – Anggota Komisi V DPRD Jawa Barat daerah pemilihan (dapil) Kabupaten Bogor H. Cecep Gogom (HCG) menggelar reses I tahun sidang 2022-2023 di SMK IT Napala, jalan Pasar Cikreteg, Desa Ciderum, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor, Selasa (01/11/2022).

Reses kali ini HCG bersilahturahmi bersama Paguyuban Tokoh Masyarakat (Pantomas) Kabupaten Bogor yang terdiri dari unsur guru, dosen, mahasiswa, advokat, media hingga pelajar se-Kabupaten Bogor.

Pada sesi tanya jawab, Dede MS perwakilan dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Jawa Barat menyampaikan kekecewaannya terhadap program Kotak Literasi Cerdas (Kolecer) Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang dinilai penempatannya hanya ada di alun-alun dan taman-taman di pusat kota hingga tidak sampai ke desa-desa di Jawa Barat.

“Hari ini anak-anak dominan bermain gadget dan game online, akhirnya saya bersama teman-teman saya tetap membuka tempat literasi desa, kami juga sangat sulit mendapat buku buku bacaan, mohon perhatian dan advokasinya dari pak dewan,” ujar Dede.

Merespon hal ini dengan tegas HCG mengatakan bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Barat harus memiliki komitmen agar program-programnya termasuk Kolecer bisa hadir di seluruh wilayah Jawa Barat.

“Padahal program itu (Kolecer) merupakan janji politiknya eksekutif, jadi jangan sampai sekedar wacana dan seremoni saja, jadi tolong ini diperhatikan,” kata HCG.

Politisi Gerindra ini menginginkan Kolecer minimal ada 1 di setiap kecamatan seluruh Jawa Barat dan Kabupaten Bogor khususnya.

“Pagu anggarannya sudah ada, tapi memang kebetulan hanya saja kemarin Pemprov berdalih anggaran direlokasi imbas pandemi Covid-19 sehingga mungkin banyak hambatan,” tukasnya.

Untuk itu dirinya berharap kedepannya Dinas Pendidikan Jabar jangan hanya sekedar konsentrasi di bidang pendidikan formal saja.

“Artinya belajar tidak hanya di kelas saja, tapi bisa saja didapatkan diluar sekolah, maka dari itu kami menciptakan agar lembaga pendidikan ini bukan hanya sekedar di dinas pendidikan tapi juga bisa berkolaborasi dengan budaya dan wisata,” imbuhnya.

HCG melanjutkan, “saya juga mendorong agar keluhan dari masyarakat betul-betul bisa terprioritaskan jadi jangan sampai memprioritaskan satu bidang formal sehingga mengorbankan program-program yang sudah dijanjikan atau dipagukan,” pungkasnya.