Brasil Tolak Pemungutan Ulang, Bolsonaro Tak Terima Hasil Pemilu

Internasional557 views

Inionline.id – Pengadilan pemilihan Brasil menolak menggelar pemilihan umum ulang usai tim mantan Presiden Jair Bolsonaro tak terima hasil pemilu dan menduga ada kecurangan dalam proses pemungutan suara.

Dalam dokumen pengadilan, Kepala Pengadilan Pemilihan Brasil Alexandre de Moraes, menolak pemungutan suara putaran kedua.

Dokumen itu juga menyebutkan Moraes memberikan hukuman denda terhadap partai Bolsonaro, Partai Liberal, hingga 22,9 reais sebagai litigasi itikad buruk, demikian dikutip Reuters, Kamis (24/11).

Pengajuan Bolsonaro dan timnya terjadi usai mereka berpendapat suara dari beberapa mesin perhitungan harus”dibatalkan”.

Sekutu petahana itu juga menyinggung adanya “malfungsi” dalam sistem pemilu dan mempertanyakan kemenangan rivalnya, Lula da Silva.

Lula memperoleh 50,9 persen suara atau 60 juta dari total penduduk, sementara Bolsonaro 49,1 persen atau 58 juta jiwa.

Menanggapi keluhan tim Bolsonaro, salah satu pencipta sistem pemungutan suara elektronik Brasil, Giuseppe Janino, mengatakan keluhan itu tampaknya fokus pada log mesin yang tak berkaitan dengan hasil pemungutan suara.

“Ini tak lebih dari upaya mendiskreditkan sistem pemungutan suara elektronik yang telah bekerja dengan baik, memilih pemerintah selama 26 tahun, dan berkontribusi terhadap demokrasi kita,” kata Janino kepada Reuters.

Pengaduan Bolsonaro dan kawan-kawan juga ditanggapi skeptis oleh otoritas pemilu dan tokoh politik lain yang mengakui kemenangan Lula.

Misalnya, Ketua Senat Brasil, Rodrigo Pacheco, yang menegaskan hasil pemilu tak perlu dipertanyakan.

Sementara itu, Wakil Presiden Brasil, Hamilton Mauro, mengatakan tantangan Bolsonaro menggelar pemilu putaran kedua tak mungkin berhasil. Ia juga menggarisbawahi proses pemilihan Brasil membutuhkan lebih banyak transparansi.

Brasil tengah bergejolak usai Pemilu pada 30 Oktober lalu. Setelah pihak berwenang mengumumkan hasil pemungutan suara itu, pendukung Bolsonaro menggelar protes hampir ke seluruh negeri.

Protes itu berlangsung berhari-hari dan sempat mengganggu jadwal penerbangan gegara kru pesawat tak bisa sampai lokasi tepat waktu.

Di tengah protes itu, Bolsonaro tak kunjung mengeluarkan pernyataan resmi soal hasil pemilu maupun terkait demo. Ia baru mengeluarkan pernyataan pada 1 November.

“[Demo di seluruh negeri adalah] buah kemarahan dan perasaan tak adil soal bagaimana proses pemilihan berlangsung,” kata Bolsonaro, seperti dikutip AFP.

Bolsonaro pun tak mengakui kekalahan dirinya dan menuding ada kecurangan pemilu.