Sepekan Terakhir ini Cuaca Ekstrem Berujung Bencana dan Maut di Indonesia

Berita257 views

Inionline.id – Cuaca ekstrem berujung bencana banjir hingga longsor terjadi di berbagai daerah Indonesia sepekan terakhir, bahkan beberapa di antaranya berujung maut.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan potensi cuaca ekstrem telah terjadi sejak 2 hingga 8 Oktober 2022. Namun, dinamika atmosfer itu diprediksi berlanjut hingga sepekan ke depan, yaitu mulai 9-15 Oktober 2022.

“BMKG telah mengeluarkan rilis potensi cuaca ekstrem sebelumnya untuk periode 02-08 Oktober 2022, dan berdasarkan analisis terkini bahwa kondisi dinamika atmosfer di wilayah Indonesia masih cukup signifikan berpotensi mengakibatkan peningkatan potensi cuaca ekstrem di beberapa wilayah dalam sepekan ke depan,” kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam keterangan resminya, Senin (10/10).

Beberapa wilayah berikut tercatat mengalami bencana usai dihantam cuaca ekstrem sepekan lalu adalah:

Aceh Timur

Cuaca ekstrem nyatanya cukup banyak menyebabkan bencana di berbagai wilayah Indonesia. Di Aceh, misalnya. Sebanyak 1.436 warga mengungsi akibat banjir yang melanda Aceh Timur, Provinsi Aceh, sejak Jumat (7/10).

Sebagian besar dari warga mengungsi ke balai dusun, meunasah, masjid, dan dayah.

Tak hanya Aceh Timur, wilayah Aceh lainnya seperti Aceh Utara juga turut mengalami banjir yang menyebabkan warga mengungsi. Berdasarkan data Dinas Sosial Kabupaten Aceh Utara, sebanyak 35.618 warga dilaporkan mengungsi akibat banjir.

Lumajang
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang, Jawa Timur, mencatat sebelas rumah dan satu pura rusak akibat tanah longsor dan banjir bandang di pemukiman warga Suku Tengger, Desa Ranu Pani, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Sebelas rumah yang terdampak itu mengalami rusak ringan maupun sedang.

Bencana itu terjadi akibat hujan deras yang mengguyur lereng Gunung Semeru menyebabkan tanah longsor dan banjir disertai lumpur menerjang pemukiman warga. Selain menyebabkan rumah rusak, tanah longsor juga menyebabkan akses jalan yang menghubungkan Kabupaten Lumajang dengan Kabupaten Malang melalui Desa Ranu Pani tidak dapat dilalui kendaraan, baik roda dua maupun roda empat.

Jakarta
Sebanyak 68 RT di Jakarta terendam banjir hingga Senin (10/10) pukul 09.00 WIB.

Wilayah yang terdampak antara lain Kelurahan Pejaten Timur, Kelurahan Pengadegan, Kelurahan Rawajati, Kelurahan Kebon Baru, Kelurahan Manggarai, Kelurahan Cililitan, Kelurahan Cawang, Kelurahan Bidara Cina, dan Kelurahan Kampung Melayu.

Di wilayah Cawang, ratusan orang mengungsi akibat banjir yang disebabkan luapan Kali Ciliwung. Lurah Cawang, Didik Diarjo mengatakan sekitar 200 pengungsi tersebar di musala Al Hidayah, PT BIdar Timur, dan rumah kosong di RT 5 kawasan tersebut.

Pada Kamis, tiga orang siswa tewas akibat tertimpa tembok bangunan di MTSN 19, Pondok Labu, Jakarta Selatan. Tembok itu roboh karena diterjang banjir. BPBD DKI Jakarta pun mencatat ada tiga korban luka lain akibat insiden itu.

Ketiganya sempat dirawat di Rumah Sakit Prikasih dan kini telah dipulangkan ke rumah masing-masing.

Bogor
Sebelas rumah di desa kawasan Puncak, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat rusak usai diterjang tanah longsor.

Kapolsek Megamendung AKP Eddy Santosa mengatakan peristiwa itu terjadi pada Minggu (9/10) malam yang disebabkan intensitas hujan tinggi. Meski begitu, tak ada korban jiwa dalam peristiwa tanah longsor tersebut.

Sukabumi
Dua rumah dan satu pabrik tahu di Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, hanyut terbawa banjir arus Sungai Cibareno yang meluap pada Minggu. Sementara belasan rumah terendam banjir.

Kapolsek Cisolok AKP Aguk mengatakan selain rumah, fasilitas lain seperti SDN Sudalarang di Kampung Bantar Kalapa dan sawah sekitar tiga hektare turut terendam banjir. Meski begitu, tak ada laporan korban jiwa akibat bencana tersebut.

Banten
Banjir juga merendam empat kecamatan di Kabupaten Lebak, Banten, yakni Bayah, Panggarangan, Cilograng, dan Cibeber. Banjir terjadi akibat hujan deras yang mengguyur sejak Minggu siang hingga menyebabkan sejumlah sungai Cisiih, Cibareno, Cimadur, hingga Cijantra meluap.

Akibatnya, ratusan rumah dan sawah terendam. Tanah longsor juga menerjang Lebak Selatan. Bahkan, jembatan penghubung antara Kabupaten Lebak dengan Kabupaten Sukabumi rusak parah dan tidak bisa dilintasi.

Denpasar
Sebanyak empat orang di Denpasar Utara, Bali, terseret arus banjir di Jembatan Sungai Jalan Bung Tomo pada Sabtu (8/10) dini hari. Satu orang di antaranya dilaporkan tewas akibat peristiwa tersebut.
Selain itu, di wilayah Seminyak sejumlah turis asing dievakuasi karena terjebak banjir, Sabtu pagi.

“Dua tim dikerahkan menuju lokasi dan langsung melaksanakan proses evakuasi bersama unsur SAR lainnya,” kata Kepala Kantor Basarnas Bali Gede Darmada soal evakuasi turis di Seminyak.

Banyumas
Tanah longsor melanda 13 desa di wilayah Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, akibat hujan lebat yang terjadi sejak Jumat (7/10) siang. Sementara tujuh desa terendam banjir akibat cuaca tersebut.

Kepala Pelaksana BPBD Budi mengatakan banjir sempat menggenangi ruas jalan Raya Wangon-Lumbir sehingga mengganggu arus lalu lintas di jalur selatan Jateng. Camat Sumpiuh Ahmad Suryanto mengatakan setidaknya tiga rumah rusak akibat tanah longsor tersebut.

Seram Barat
Sebanyak 26 rumah dilaporkan hanyut akibat banjir yang melanda Desa Piru, Kecamatan Seram Barat, Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku. Banjir disebut terjadi imbas hujan dengan intensitas tinggi sejak Kamis (6/10).

Seorang warga pun sempat mengamuk dan protes setelah dua rumah yang berada di Dusun Air Salobar hanyut terbawa arus sungai. Warga tersebut, Santi, marah karena rumahnya terendam banjir akibat pekerjaan proyek jembatan dan alat-alat berat menggali sungai.

Pada hari ini, BMKG memperkirakan hujan bakal terjadi di sejumlah wilayah, antara lain Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi, dengan waktu yang berbeda-beda. BMKG mengingatkan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat berpotensi muncul disertai kilat/petir dan angin kencang.

“Waspada potensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang pada waktu antara siang/sore hingga malam hari di sebagian wilayah,” ujar BMKG lewat siaran pers, Senin.