Presiden Jokowi Berikan 7 Poin Penting untuk Pembenahan Polri

Headline, Nasional157 views

Inionline.id – Pada Jumat (14/10) Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumpulkan seluruh pejabat utama Polri serta jajaran Kapolda dan Kapolres di Istana Negara. Dalam kesempatan itu, Jokowi membeberkan daftar persoalan yang harus dibenahi oleh Polri.

Berikut adalah daftar persoalan yang harus dibenahi Polri menurut Jokowi

1. Gaya Hidup

Jokowi mengatakan semua Kapolda, Kapolres, pejabat utama Polri harus memahami keadaan saat ini dan memiliki sense of crisis yang sama. Ia mewanti-wanti anggota Polri untuk berhati-hati dengan masalah gaya hidup ataulifestyle.

“Jangan sampai dengan situasi yang sulit, ada letupan-letupan sosial, karena adanya kecemburuan sosial ekonomi, kecemburuan sosial ekonomi. Hati-hati. Sehingga saya ingatkan yang namanya Polres, Kapolres, yang namanya Kapolda, yang namanya seluruh pejabat utama, perwira tinggi, ngerem total masalah gaya hidup,” kata Jokowi.

Jokowi meminta anggota Polri tidak bersikap gagah-gagahan karena merasa punya mobil atau motor gede yang bagus.

“Hati-hati, hati-hati, saya ingatkan hati-hati. Masanya yang lalu-lalu sudah usai, teknologi sekarang ini menyebabkan interaksi sosial berubah total,” ucap Jokowi.

Ia mengingatkan bahwa media sosial bisa mengabarkan dan menjadi media yang setiap saat bisa memunculkan perilaku-perilaku anggota Polri sehari-hari seperti apa, meski dilakukan secara sembunyi-sembunyi.

Jokowi mengaku terlalu banyak mendapatkan laporan tentang gaya hidup anggota Polri. Menurutnya, hal tersebut bisa mengganggu tingkat kepercayaan publik pada Polri.

“Kembali lagi gaya hidup, urusan kecil-kecil, tetapi itu bisa mengganggu kepercayaan terhadap Polri. Urusan mobil, urusan motor gede, urusan yang remeh-temeh saja, sepatunya apa, bajunya apa, dilihat masyarakat sekarang ini,” katanya.

“Jadi keluhan masyarakat terhadap Polri 29,7 persen itu, ini sebuah persepsi karena pungli (pungutan liar). Tolong ini anggota-anggota semuanya diredam untuk ini,” sambungnya.

2. Tindakan Sewenang-wenangan

Jokowi meminta anggota Polri meredam tindakan atau perilaku sewenang-wenang. Menurutnya, anggota Polri harus menghindari melakukan tindakan represif.

“Sewenang-wewenang, tolong ini juga diredam pada anggota-anggota. Pendekatan-pendekatan yang represif, dijauhi. Mencari-cari kesalahan, nomor yang ketiga 19,2 persen, dan yang keempat itu gaya hidup mewah yang tadi sudah saya sampaikan,” katanya.

Jokowi mengingatkan bahwa aparat penegak hukum merupakan profesi yang paling dengan masyarakat.

“Karena Bapak Ibu dan saudara-saudara sekalian itu adalah aparat penegak hukum yang paling dekat dengan rakyat, paling dekat dengan masyarakat, dan paling sering berinteraksi dengan masyarakat,” ujarnya.

3. Pelayanan Masyarakat

Jokowi meminta, semua kapolda, kapolres, pejabat utama Polri mengingatkan anggota hal yang terkait dengan pelayanan masyarakat. Menurutnya, pelayanan masyarakat harus cepat, serta memberikan rasa aman dan nyaman.

“Karena apapun Polri adalah pengayom masyarakat, hal-hal yang kecil-kecil tolong dilayani betul. Masyarakat kehilangan sesuatu harus direspon cepat, sehingga rasa terayomi dan aman itu benar ada,” ujarnya.

4. Soliditas

Jokowi bilang, soliditas di internal Polri harus ditunjukkan, mengingat saat ini sudah masuk tahun politik. Selain itu, soliditas Polri dan TNI juga harus dilakukan demi mengurangi tensi politik ke depan.

Jokowi menyampaikan, soliditas harus ada kepekaan melihat situasi politik.

“Sense of politicsnya itu harus ada, tidak bermain politik tapi ngerti masalah politik, karena memang kita akan masuk dalam tahapan politik,” kata Jokowi.

“Kalau dilihat Polri solid dan bergandengan dengan TNI solid, saya sampaikan bolak-balik, saya sampaikan, saya memberikan jaminan stabilitas keamanan kita, stabilitas politik kita pasti akan baik. Nggak ada yang berani coba-coba, kalau yang coba-coba, tegas saja,” imbuhnya.

5. Jangan Gamang, Apalagi Cari Selamat

Jokowi mengingatkan hal berkaitan dengan kesamaan visi, kebijakan orgnaisasi. Ia meminta para pemimpin Polri di daerah tidak gamang, apalagi terkesan cari selamat.
“Jangan gamang, apalagi cari selamat. Yakin sesuai dengan prosedur, yakin sesuai dengan SOP, yakin sesuai dengan UU, lakukan,” ucapnya.

Ia meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo tidak membuat visi yang rumit agar bisa dijalankan seluruh anggota Polri dengan mudah.

Menurutnya, visi Kapolri cukup menegaskan bahwa Polri sebagai pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat.

“Intinya kan ke sana. Presisinya itu apa, jelasin sekali lagi secara sederhana dan jelas, sehingga gampang ditangkap visi itu,” ujarnya.

6. Bersihkan Judi Online

Jokowi mengingatkan hal yang berkaitan dengan penegakkan hukum agar jangan sampai pemerintah, khususnya Polri dianggap lemah oleh masyarakat.

Jokowi meminta kasus judi online segera dibersihkan.

“Jangan sampai Polri juga dianggap lemah. Saya sudah perintahkan kepada Kapolri saat itu, urusan judi online bersihkan, sudah,” ucapnya.

Ia pun mengingatkan bahwa penindakan kasus narkoba bisa mengangkat kembali kepercayaan publik pada Polri.

“Saya nggak usah bicara banyak, saudara-saudara tahu semuanya perintah ini, tahu dan penegakkan hukum untuk yang berkaitan dengan narkoba. Ini yang akan nanti bisa mengangkat kembali kepercayaan masyarakat terhadap Polri,” katanya.

7. Komunikasi Publik Harus Baik

Jokowi meminta Polri merancang komunikasi publik yang baik dalam merespons sebuah peristiwa. Jokowi berkata komunikasi publik merupakan hal yang penting, tak boleh terlambat dan lamban dilakukan demi mengantisipasi kemunculan isu lain.

“Sekarang ini di era sosial media, hitungan detik, hitungannya menit, sudah bukan hari lagi. Begitu ada peristiwa kecil dan saudara-saudara menganggap ini kecil, sehingga tidak ditangani, dikomunikasikan dengan baik dengan kecepatan yang besar, menjadi sulit untuk kemudian diselesaikan lagi,” katanya.

Jokowi mengingatkan komunikasi yang baik perlu dilakukan untuk menumbuhkan optimisme di tengah masyarkat.

“Ini tidak berada pada posisi yang normal dunia sekarang ini, sehingga gampang sensitif dan gampang tersulut. Untuk menumbuhkan optimisme harus menciptakan hal-hal yang baik dikontra dengan itu, dikontra dengan prestasi-prestasi, dikontra dengan komunikasi yang baik,” katanya.