Kemenkes Temukan 3 Kasus Baru Varian Omicron XBB

Berita057 views

Inionline.id – Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril melaporkan jumlah kumulatif kasus mutasi Covid-19 Omicron subvarian XBB di Indonesia menjadi empat kasus. Kasus pertama ditemukan September lalu di Surabaya. Kini ada 3 kasus baru di DKI Jakarta.

Syahril menyebut satu kasus di DKI merupakan Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) dari Singapura, begitu juga pasien XBB dari Surabaya. Sementara dua kasus lainnya di DKI Jakarta merupakan transmisi lokal.

“Kita di Indonesia ada empat kasus konfirmasi ya, tapi semua sudah sembuh dan kemarin melalui isolasi mandiri ya tidak dirawat,” kata Syahril dalam konferensi pers, Rabu (26/10).

Syahril mengatakan para pasien keseluruhannya berjenis kelamin perempuan dengan sebaran usia, yakni 32 tahun, 52 tahun, 34 tahun dan 29 tahun. Gejala yang dilaporkan para pasien subvarian Omicron XBB cenderung ringan yakni batuk dan pilek.

Gejala yang dilaporkan para pasien subvarian Omicron XBB cenderung ringan yakni batuk dan pilek.

“Dan kami tegaskan ulang subvarian XBB ini lebih cepat menular seperti halnya subvarian Omicron yang lalu BA.4 dan BA.4, namun fatality atau tingkat kematiannya rendah,” ujar Syahril.

Ia juga menyinggung subvarian Omicron XBB telah teridentifikasi di 26 negara. Varian tersebut kemungkinan besar menjadi biang kerok pada tren peningkatan kasus infeksi virus corona dalam satu bulan terakhir di Singapura.

Subvarian XBB atau yang disebut juga dengan BA.2.10 ini telah terdeteksi di beberapa negara lain seperti Australia, Bangladesh, Denmark, India, Jepang, dan Amerika Serikat sejak Agustus lalu.

Sejauh ini para ahli sepakat bahwa varian XBB lebih menular daripada subvarian lainnya.

Presiden Asia Pacific Society of Clinical Microbiology and Infection, Paul Tambyah mengatakan bahwa meski data pasti belum ditemukan, namun XBB kemungkinan lebih menular karena jumlah infeksi yang meningkat signifikan.