18 Desa Terendam, Akses Jalur Utama Lumpuh Akibat Banjir yang Melanda Jembrana Bali

Antar Daerah057 views

Inionline.id – Sebanyak 18 desa di wilayah Kabupaten Jembrana, Bali, terdampak banjir pada Minggu (16/10) hingga Senin (17/10).

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jembrana I Putu Agus Artana Putra mengatakan terdapat 35 titik banjir di kabupaten itu.

“Untuk rumah warga yang terendam ada 156 rumah, warga yang mengungsi 117 KK dan yang berhasil dievakuasi 38 orang, satu orang terseret arus dan tujuh jembatan putus,” kata dia, Senin (17/10).

Sementara, jembatan yang tertutup material banjir yaitu Jembatan Biluh Poh di Kecamatan Mendoyo. Tercatat lima rumah roboh di pesisir Pantai Pebuahan. Dua kandang ternak ikut hancur.

“Lima rumah roboh di pesisir Pantai Pebuahan,” imbuhnya.

Dia pun menyampaikan ada dua titik banjir di satu desa di Kecamatan Pekutatan, Jembarana. Di tempat itu, satu rumah warga terendam, sementara akses jalan terputus.

Kemudian, di Kecamatan Mendoyo, Jembarana ada empat desa terdampak banjir. Tercatat 38 rumah warga terendam dan satu orang terseret arus. Sementara tiga jembatan tertutup material banjir.

Selanjutnya, di Kecamatan Jembarana, terdapat sembilan titik banjir di delapan desa. Sebanyak 109 rumah warga terendam serta 28 KK yang mengungsi, dan satu jembatan putus.

Kemudian di Kecamatan Negara, Jembarana, ada empat desa terdampak banjir di sembilan titik. Delapan rumah terendam banjir dan satu jalan putus, Sementara lima rumah roboh di pesisir Pantai Pebuahan.

“Untuk di Kecamatan Melaya, ada tiga desa dan kelurahan terdampak banjir dan ada 11 titik banjir, tiga jembatan putus, dan dua kadang ternak hancur,” ujarnya.

Banjir bandang yang menerjang jembatan Biluh Poh di Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembarana, mengakibatkan jalur utama Gilimanuk-Denpasar tidak bisa dilewati.

Kapolres Jembrana AKBP I Dewa Gde Juliana mengatakan banjir bandang terjadi pada Minggu (16/10). Kayu-kayu besar yang terseret arus sungai masih berserakan di atas jembatan.

“Iya, akses Gilimanuk-Denpasar tertutup di Mendoyo. Tadi malam air meluap dan tertutup sampai sekarang, karena sekarang meterial-material dibawa oleh banjir masih menutupi jembatan,” kata AKBP Juliana, saat dihubungi Senin (17/10).

Akibat tertutupnya jalur yang biasa dilewati kendaraan dari Jawa ke Bali ini, pihaknya menurunkan sekitar 120 petugas gabungan mulai dari Polri, TNI, BPBD Jembarana, dan SAR Bali serta alat berat untuk membersihkan kayu-kayu di jembatan tersebut.

“Sekitar 120 personel. Kita masih proses alat berat sudah bekerja dan kita hati-hati karena kita tidak tahu jembatan itu kondisi terakhir setelah (banjir) badang,” imbuhnya.

Ia juga menyampaikan, bagi masyarakat yang akan melewati jalur tersebut supaya mencari jalur alternatif yaitu melewati jalur Singaraja, Kabupaten Buleleng, bila ingin menuju ke Pelabuhan Gilimanuk atau mau mengarah ke Denpasar.

“Sementara untuk hari ini masih ditutup, untuk menuju ke Denpasar atau ke Gilimanuk agar mencari jalur alternatif ke Singaraja untuk menuju ke Gilimanuk dan ke Denpasar,” ujarnya.

Dia mengatakan hari ini akan dilakukan pembersihan dan pengecekan kelayakan jembatan untuk dilewati.