Gelombang Demo Tolak BBM Naik Diberbagai Daerah di Indonesia dalam Sepekan Terakhir

Headline, Nasional057 views

Inionline.id – Sejak kebijakan itu diumumkan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) pada Sabtu siang, 3 September 2022 gelombang demo menolak kenaikan BBM dilakukan mahasiswa dan sejumlah kalangan dari buruh hingga pengemudi ojek online di berbagai daerah di Indonesia sepekan terakhir.

Demo dilakukan di Jakarta dekat Istana Presiden pada Selasa (13/9), dan diikuti gelombang aksi terjadi di berbagai daerah Indonesia dari wilayah barat hingga timur sepekan terakhir seperti Banda Aceh, Medan, Palembang, Bandung, Semarang, Surabaya, Mataram, Makassar, hingga Gorontalo.

Tuntutan mereka dalam aksi itu serupa yakni penolakan terhadap kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dan menuntut agar harga kebutuhan pokok diturunkan.

Berikut beberapa aksi demonstrasi di berbagai daerah yang telah rangkum:

Buruh, Mahasiswa, PA 212 Demo Jakarta

Aliansi Gerakan Buruh Bersama Rakyat (Gebrak) bersama sejumlah elemen mahasiswa menggelar demonstrasi menolak kenaikan harga BBM, di dekat Istana Presiden, Jakarta, Selasa (13/9). Aksi itu disekat di Jalan Medan Merdeka Barat tepatnya di titik Patung Arjuna Wiwaha atau Patung Kuda yang menjadi akses ke Istana Presiden di Jalan Medan Merdeka Utara.

Setidaknya ada lima tuntutan yang utamanya menolak kenaikan harga BBM dan menuntut harga kebutuhan pokok diturunkan. Kedua, mencabut Omnibus Law Cipta Kerja dan PP turunannya.

Sehari sebelumnya aksi massa buruh dan massa PA 212 juga terjadi di titik yang sama dengan tuntutan yang sama pula.

Sebelumnya, pada Selasa (6/9), massa buruh menggelar demonstrasi tolak kenaikan BBM di depan Gedung DPR RI yang berjarak sekitar 7 kilometer dari Istana Merdeka, Kompleks Kepresidenan, Jakarta Pusat.

Demo Mahasiswa di Kalimantan Timur

Ribuan mahasiswa yang terdiri dari beragam kampus menggelar demonstrasi di depan gerbang DPRD Kalimantan Timur pada Selasa (13/9).

Aksi mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Kaltim Membara (AMKM) ini menuntut para anggota dewan menolak kebijakan pemerintah pusat terkait kenaikan BBM.

Sebelumnya, mereka juga telah menggelar demonstrasi pada Selasa (6/9). Selain menolak kenaikan harga BBM pertalite hingga solar yang telah diteken Presiden Joko Widodo, mereka juga memberikan kritik tajam bagi BPH Migas karena memiliki kinerja yang sangat tidak memuaskan, bahkan masuk ke kategori buruk.

Padahal Kalimantan Timur–yang wilayahnya akan diambil menjadi tempat ibu kota negara (IKN) baru– merupakan provinsi salah satu penghasil minyak dan punya kontribusi baik bagi pemerintah pusat. Namun ironisnya, kelangkaan minyak jenis solar sering terjadi. Warga terutama sopir kendaraan angkutan sangat menderita.

“Kami juga mendesak pemerintah Jokowi menjaga stabilitas harga bahan pokok,” ujar Said Farhad, Humas Aliansi Kaltim membara.

Mahasiswa Maraton Demo di Makassar

Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Makassar, Sulawesi Selatan, kembali melakukan aksi unjuk rasa menolak kenaikan harga BBM di depan kantor PT Pertamina Regional Sulawesi, Selasa (13/9).

Aksi itu diwarnai dengan dorong-dorongan antara massa dengan para aparat. Tak berapa lama, massa aksi membakar ban bekas di depan kantor tersebut.

Aksi tolak kenaikan BBM di Makassar pun tergolong terus berlangsung saban harinya sejak pengumuman kenaikan harga BBM bersubsidi oleh Jokowi.

Aksi Bela Rakyat Demo di Medan

Massa dari Aksi Bela Rakyat menggelar demonstrasi menolak kenaikan harga BBM di depan Kantor Gubernur Sumut, Medan, Senin (12/9).

Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi menemui massa itu dan berbicara di atas mobil komando. Dia menyatakan akan menyampaikan tuntutan mereka ke Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) untuk menolak kenaikan harga BBM.

Menurut eks Pangkostrad tersebut saat ini Indonesia, terutama Sumatera Utara, dalam kondisi yang tidak baik baik saja. Edy pun mengingatkan masyarakat agar membuat persiapan menghadapi situasi perekonomian yang semakin sulit.

Pada Selasa (13/9) saat kembali terjadi demo yang kali itu dilakukan massa pengemudi ojol, lagi-lagi Edy Rahmayadi menemui demonstran dan berjanji akan berjuang untuk melanjutkan aspirasi mereka ke pemerintah pusat.

Driver Ojol Demo di DPRD DIY

Massa pengemudi ojek daring yang tergabung dalam Forum Ojol Yogyakarta menggeruduk Gedung DPRD DIY, Kota Yogyakarta, Senin (12/9). Mereka menyuarakan protes atas kebijakan kenaikan harga BBM.

Para pengemudi ojol yang berunjuk rasa merupakan gabungan dari berbagai paguyuban driver se-DIY. Mereka menamakan dirinya Forum Ojol Yogyakarta itu menolak  kenaikan harga BBM dan menuntut pembentukan payung hukum untuk driver ojol.

Sepekan lalu, aksi demo juga terjadi di Yogyakarta, di mana massa aksi memblokade Jalan Malioboro. Massa yang mengatasnamakan dirinya Aliansi Rakyat Bergerak (ARB) berkumpul di depan Gedung DPRD DIY, Rabu (7/9) sore. Mereka menyuarakan penolakan kebijakan kenaikan harga BBM.

Setibanya di lokasi, massa langsung memblokade jalan depan Gedung DPRD DIY dan menggelar orasi.

“Tolak, tolak, tolak BBM, tolak BBM naik sekarang juga,” pekik orator dari atas mobil komando.

Demo di Aceh

Aksi demo juga terjadi di Provinsi Aceh. Salah satunya di Kabupaten Aceh Barat yang berujung ricuh pada Senin (12/9). Seorang pedemo tergeletak di tengah jalan karena terkena tembakan gas air mata yang mengenai dadanya.

Juru bicara aksi, Nauval mengatakan kericuhan itu terjadi saat massa dicegat oleh aparat di tengah jalan saat menuju Kantor DPRK.

“Mereka menambak kami dengan gas air mata, tembakan itu mengarah ke massa aksi,” kata Nauval kepada wartawan.

Kapolres Aceh Barat AKBP Pandji Santoso membenarkan bahwa personelnya melakukan penembakan gas air mata dan water canon ke arah massa aksi karena menuding massa aksi sudah bertindak anarkis.

Aksi demo tak hanya terjadi di sejumlah tempat yang disebutkan di atas, karena dalam sepekan terakhir banyak elemen mahasiswa, buruh, hingga lainnya turun ke jalan. Beberapa daerah lainnya seperti di Palembang, Semarang, Gorontalo, Surabaya, dan Pamekasan.