BPOM Beberkan Alasan Vaksin Meningitis Langka yang Persulit Jemaah Umrah

Berita257 views

Inionline.id – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI bersama instansi terkait mencari peluang alternatif untuk mengatasi kelangkaan vaksin meningitis yang menjadi kendala bagi kalangan calon jemaah umrah Indonesia.

“Perlu dilakukan rapat koordinasi bersama Kementerian Kesehatan dan Kementerian Agama untuk mencari solusi dengan pemasukan jalur khusus vaksin meningitis untuk jemaah umrah,” kata Kepala BPOM RI Penny K Lukito saat menghadiri Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi IX DPR RI, Jakarta, Selasa (27/9).

Penny mengatakan saat ini terdapat empat jalur pengadaan vaksin meningitis di Indonesia yakni melalui produsen PT Mersifarma dengan merek dagang Formening, Produksi PT Bio Farma merek Menivax, Produsen Glaxo merek Menveo, dan produksi PT Aventis merek Menactra.

Menurut Penny, importasi vaksin dari seluruh produsen tersebut di Indonesia sedang terkendala, sehingga berimbas pada kelangkaan vaksin meningitis bagi kebutuhan calon jemaah umrah.

BPOM mencatat ketersediaan vaksin meningitis di Indonesia per hari tersebut berkisar 66 vial di tengah permintaan vaksin yang cukup tinggi dari calon jemaah umrah.

“Formening sudah dapat nomor izin edar, tapi ada masalah di akses. Saat ini produsen belum mengadakan impor produk karena terdapat temuan inspeksi Good Manufacturing Practices (GMP) di negara asalnya oleh otoritas setempat,” katanya.

GMP adalah suatu pedoman cara memproduksi pangan yang baik dengan tujuan agar produsen menghasilkan produk yang bermutu sesuai tuntutan konsumen, yang berarti produk tersebut terjamin mutunya dan aman dikonsumsi.

Penny mengatakan vaksin Menivax sudah memiliki izin edar BPOM pada Agustus 2022, dan BPOM sudah menerbitkan surat keterangan impor.

“SK ini digunakan Bio Farma untuk urus ekspor dari China. Berdasarkan komunikasi dengan Bio Farma, mereka tidak siap dengan tingginya permintaan Vaksin meningitis sehingga tidak menyiapkan jauh hari,” katanya.

Bio Farma, kata Penny, telah berkomitmen melakukan importasi secara bertahap vaksin tersebut dari Oktober 2022 hingga Januari 2023 total 675 dosis.

Sementara permasalahan pada pengadaan vaksin Menveo dikarenakan produsen menginformasikan bahwa produk mereka sudah lama tidak beredar. “Pendaftar sudah konfirmasi ke global, tapi belum ada jawaban dari global,” katanya.

Vaksin Menactra, terakhir impor pada 11 Juli 2022. Berdasarkan catatan BPOM sebanyak 6.600 boks. “Tapi saat ini stok vaksinnya tinggal 66 vial di Indonesia,” katanya.

Pihak Aventis selaku pemilik izin edar akan mendatangkan stok 5.400 vial ke Indonesia pada akhir Oktober 2022, kata Penny menambahkan.

“Kami cari lagi cara lain untuk percepatan pengadaan vaksin meningitis, bisa melalui mekanisme jalur khusus (Special Access Scheme/SAS). Saya akan minta Deputi 1 BPOM cari sumber lain di jalur internasional,” katanya.

Diketahui, sejumlah kantor kesehatan pelabuhan (KKP) menghentikan pelayanan vaksinasi meningitis, termasuk kepada para calon jemaah umrah. Vaksin meningitis merupakan salah satu syarat bagi setiap orang yang hendak ke Tanah Suci umat Islam di Arab Saudi untuk umrah maupun naik haji.

Ketua Umum Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI) Firman M Nur mengatakan persoalan stok vaksin meningitis langka itu membuat sejumlah calon jemaah umrah di Juanda, Surabaya, tertunda keberangkatannya.

“Kelangkaan vaksin meningitis yang terjadi sekarang adalah sebuah kejadian luar biasa,” katanya seperti dikutip dari Antara, Rabu (28/9).

Kondisi tersebut, menurut Firman, bisa berdampak fatal, khususnya terhadap pelayanan pemberangkatan jemaah umrah. Sebab, travel tidak bisa memberhentikan atau menahan animo masyarakat yang tinggi untuk beribadah ke Tanah Suci.

Ketua DPD AMPHURI Aceh Welly Rifandi mengatakan beberapa KKP di sejumlah daerah sudah menutup sementara layanan vaksin meningitis hingga waktu yang belum ditentukan.

Memang, kata dia, sebelumnya Kemenkes telah berupaya merelokasi distribusi ketersediaan vaksin meningitis sesuai dengan sebaran populasi jamaah umrah per provinsi.

Namun upaya tersebut tetap menghambat penyelenggaraan perjalanan ibadah umrah. Bahkan ketersediaan vaksin meningitis ini baru akan tersedia pada Oktober 2022. Sementara pemerintah juga memberlakukan pemberian vaksinasi minimal 14 hari sebelum keberangkatan.

“Musti ada diskresi dan relaksasi atas regulasi ini, kalau pemerintah tetap memaksakan, akibatnya jamaah yang dirugikan,” kata Welly.