Inionline.id – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengimbau agar warga tak panik menyusul kasus pertama pasien cacar monyet atau monkeypox di Indonesia.
“Masyarakat diimbau tidak panik, tetap waspada,” kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti dalam keterangan tertulisnya, Senin (22/8).
Widyastuti mengatakan upaya pencegahan penularan cacar monyet dapat dilakukan dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), di antaranya sering mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun.
Kemudian, tidak menggunakan handuk atau peralatan mandi pribadi bersama-bersama. Selanjutnya, hindari melakukan kontak dengan siapapun yang memiliki gejala, termasuk tidak melakukan hubungan seksual dengan banyak pasangan.
Sementara itu, bagi penderita juga perlu isolasi mandiri dengan baik untuk menghindari penularan ke orang lain.
Menurut Widyastuti cacar monyet dapat menulari melalui kontak langsung dari hewan yang sakit ke manusia. Selain itu, virus ini juga dapat ditularkan antarmanusia maupun melalui benda yang terkontaminasi.
Kendati demikian, penularan cacar monyet antarmanusia tidaklah mudah. Penularan dari manusia ke manusia dapat melalui kontak erat dengan droplet, cairan tubuh atau kontak langsung kulit ke kulit yang terdapat ruam, termasuk melalui kontak seksual.
Penularan juga dapat terjadi melalui kontak tidak langsung pada benda yang terkontaminasi, seperti pakaian, tempat tidur, handuk atau peralatan makan/piring yang belum dicuci.
Sementara itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menegaskan bahwa saat ini pasien pertama cacar monyet di Jakarta masih menjalani isolasi mandiri. Ia pun meminta warga tetap berhati-hati dan menerapkan protokol kesehatan sebagaimana untuk mencegah penularan virus corona (Covid-19).
“Kepada seluruh warga kami minta berhati-hati, menjaga. Seperti biasa, melaksanakan prokes secara baik. Cuci tangan, menjaga jarak, pola makan, hidup bersih, dengan pola hidup sehat yang baik. Itu saja solusinya,” papar dia.
