Warga Australia Diserukan WFH, Pasien COVID Banjiri RS

Internasional057 views

Inionline.id – Jumlah warga Australia yang dirawat di rumah sakit akibat virus Corona (COVID-19) nyaris mencetak rekor pada Rabu (20/7) waktu setempat. Situasi itu mendorong otoritas Australia mendesak para pengusaha dan bisnis untuk membiarkan para pegawai bekerja dari rumah atau work from home (WFH).

Otoritas setempat juga merekomendasikan orang-orang untuk tetap memakai masker di dalam ruangan dan segera mendapatkan suntikan booster di tengah kemunculan wabah terbaru Corona.

Seperti dilansir Reuters, Rabu (20/7/2022), Australia kini berada dalam cengkeraman gelombang ketiga Corona varian Omicron yang dipicu oleh sub varian baru yang sangat menular, BA.4 dan BA.5.

Lebih dari 300.000 kasus Corona tercatat dalam tujuh hari terakhir, dengan otoritas setempat mengakui bahwa angka sebenarnya bisa mencapai dua kali lipat lebih tinggi. Sebanyak 50.000 kasus Corona yang tercatat pada Selasa (19/7) waktu setempat merupakan angka kasus harian tertinggi dalam dua bulan terakhir.

Perdana Menteri (PM) Australia Anthony Albanese menolak tekanan untuk memberlakukan kembali pembatasan ketat demi menghentikan penyebaran virus, termasuk mewajibkan kembali masker di dalam ruangan (indoor), meskipun dia mendorong warganya untuk memakai masker di dalam ruangan.

“Kebenarannya adalah jika Anda memiliki mandat, Anda harus menegakkannya,” ucap PM Albanese kepada wartawan setempat pada Rabu (20/7) waktu setempat.

“Meskipun ada mandat untuk transportasi umum … tidak semua orang memakai masker,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Albanese mengatakan bahwa bisnis dan karyawan harus memutuskan bersama soal pengaturan kerja dari rumah, saat serikat pekerja menyerukan pengusaha untuk berbuat lebih banyak bagi staf-staf mereka.

Presiden Dewan Serikat Perdagangan Australia Michele O’Neil mengatakan bahwa para pengusaha harus melampaui pembayaran cuti pandemi pemerintah dan memberikan cuti dengan upah penuh bagi para pekerja yang perlu melakukan isolasi dan menawarkan tes rapid antigen gratis.

“Tidak ada pekerja yang harus memutuskan antara mencari nafkah atau menjalani isolasi karena COVID-19,” cetus O’Neil.

Pekan lalu, Australia memberlakukan kembali aturan pembayaran dukungan untuk pekerja yang harus menjalani karantina Corona.

Kepala Otoritas Medis Australia Paul Kelly memprediksi jumlah pasien Corona yang dirawat di rumah sakit akan mencapai angka rekor tertinggi dalam waktu dekat. Dia pun mendesak para pengusaha dan bisnis untuk membiarkan lebih banyak staf bekerja dari rumah.

Otoritas Australia memperingatkan bahwa ‘jutaan’ kasus baru Corona bisa saja muncul dalam beberapa pekan ke depan.

Data resmi otoritas Australia menunjukkan sekitar 5.300 warga Australia kini dirawat di rumah sakit karena COVID-19. Angka itu tidak jauh dari rekor 5.390 pasien Corona yang dirawat di rumah sakit pada Januari lalu saat Australia dilanda wabah Corona varian BA.1.